komik indonesiaJakarta (Metrobali.com)-

Komikus dunia Chris Lie mengatakan bahwa persaingan komik di Tanah Air kini semakin ketat jika dibandingkan era sebelumnya.

“Dulu komik laris sekali. Komikus bikin buku, hasilnya mereka bisa beli emas setengah kilo gram,” ujar Chris Lie di acara HelloFest Anima Expo 2014, Jakarta, Minggu (23/11).

Persaingan komik semakin sulit karena gempuran komik asal Jepang dan juga karena banyaknya permainan atau game.

“Kalau dulu televisi belum ada. Hiburan sedikit. Makanya komik laris manis di pasaran,” ujar dia.

Komikus yang terlibat dalam GI Joe Sigma 6 itu menambahkan apa yang membuat komik lokal sulit berkompetisi dibanding komik Jepang adalah karena pendidikan.

Pendidikan di Tanah Air, sambung dia, jauh kalah dibandingkan Jepang.

“Di sini tidak ada sekolah komik, sementara di Jepang bertebaran sekolah komik. Saya orang pertama yang mendapat gelar komik di Tanah Air,” jelas dia.

“Sementara kita masih nyari-nyari,” tukas dia.

Chris Lie berharap komikus lokal tidak berkecil hati karena secara materi tidak kalah dengan komik asal Jepang.

Ia juga mendirikan Caravan Studio dengan harapan bisa menampung komikus-komikus lokal.

Chris Lie merupakan komikus Tanah Air yang terlibat dalam pembuatan figur film Transformers, GI JOE, dan Spider-man. Di dua film waralaba itu, Chris menjadi perancang figur mainan. AN-MB