Foto: BPPD Badung dan Bali Rasa Sayang (BRS)  siap berkolaborasi untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan Jepang ke Bali.

Badung (Metrobali.com)-

Masih rendahnya rata rata tingkat hunian hotel di Bali berkisar 62% memacu BPPD (Badan Promosi Pariwisata Badung) Badung melirik semua pasar wisatawan.

Termasuk pasar jepang yang pernah “booming” ke Bali sebelum Japan Airline menghentikan penerbangannya ke Bali di tahun 2010.

Jika dibandingkan dengan jumlah kedatangan wisatawan jepang sebelum tahun 2010 yang mencapai 350 ribu turun 100 ribuan dibandingkan dengan jumlah kedatangan di tahun 2017 maupun 2018.

Perkembangan kedatangan  wisatawan tersebut disampaikan oleh Ketua Bali Rasa Sayang (BRS)  Makiko Iskandar dalam business meeting dengan anggotanya, Jumat (29/5/2019) di Swiss Belhotel Tuban.

Pertemuan ini mengundang Ketua BPPD Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, SE., MBA., sebagai pembicara tunggal. Agung Ode salah seorang pengurus BRS mengatakan bahwa dari sekitar 18 juta out bound traveler Jepang, Bali hanya kebagian 1,34% sampai 1,4%.

Yang menarik adalah share 1,4% tersebut berbanding lurus dengan dinamika jumlah outbound Jepang. Yang menandakan bahwa promosi Bali pada khususnya. termasuk Indonesia masih kalah dengan negara pesaing.

Mengemuka dalam pertemuan ini bahwa salah satu halangan Bali dan Indonesia adalah kurangnya intensitas penerbangan sejak JAL tidak lagi terbang ke Bali. Salah satu penyebabnya adalah kemungkinan mahalnya biaya parkir di airport.

Mendengar permasalahan ini Ketua BPPD Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, SE., MBA., berjanji akan meneruskan wacana ini kepada pihak pemerintah terkait. “Sekaligus agar usaha pendekatan kepada pihak JAL terus dicoba,” katanya.

Diharapkan pula pertemuan ini dalam waktu dekat bisa dilanjutkan dengan diskusi marketing strategi yang cocok untuk mengembalikan minimal 350 ribu wisatawan seperti di tahun 2007 an.

Dalam diskusi mendatang diharapkan akan ada pembuktian angka yang lebih valid dari pihak terkait. misalnya dari pihak Airlines (JAL pada khususnya), pihak Angkasa Pura dan beberapa wholeseller Jepang.

Sementara itu Mangku Sulasa Jaya menyampaikan dalam presentasinya agar pelaku industri dan pemerintah bisa saling bergandengan tangan menangani pasar Jepang ini pada khususnya, tentunya juga pasar lain

Hal ini bukan saja menyangkut promosi namun juga dalam pembangunan kepariwisataan Bali secara menyeluruh dimana satu dengan yang lain harus saling menguatkan. “Ini adalah tuntutan jaman global dimana pekerjaan apapun harus dilakukan bersama sama,” kata  Mangku Sulasa Jaya.

Untuk itulah BPPD Badung dan Bali Rasa Sayang akan berkolaborasi dalam promosi ke Jepang di bulan Oktober mendatang. Sebelum itu diharapkan akan ada diskusi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas promosi, termasuk untuk pasar pasar yang lainnya.

Rai Suryawijaya mengatakan bahwa ini merupakan tugas dan fungsi BPPD Badung pada khususnya untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Bali. “Sekaligus sebagai bagian usaha meningkatkan tingkat hunian hotel dan kunjungan ke obyek wisata didaerah,” tandas Rai Suryawijaya. (wid)