tarung derajat

Denpasar (Metrobali.com)-

Pengurus Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Provinsi Bali menghentikan kejuaraan antarSatlat yang berlangsung di sembilan kabupaten/kota di Bali karena jumlah peserta yang ikut berpartisipasi dalam ajang tersebut melebihi kuota.

“Kejuaraan ini dihentikan karena melebihi kuota dan apabila tetap digelar akan kesulitan untuk menentukan waktu kegiatannya dan berlangsung lebih lama,” kata Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Kodrat Bali, AA Bagus Tri Candra Arka di Denpasar, Rabu (23/7).

Ia mengatakan, kejuaraan antarsatlat di masing – masing kabupaten/kota jika digabungkan untuk wilayah Bali Timur yakni Kabupaten Gianyar, Bangli, Klungkung dan Karangasem menjadikan jumlah satlak yang cukup banyak saat mengirimkan petarungnya.

“Belum lagi untuk pembagian satlak Bali Barat yakni Kabupaten Tabanan, Jembrana dan Buleleng yang total jumlahnya mencapai 42 satlat,” ujarnya.

Candra Arka menjelaskan dari 42 Satlat tesebut untuk Kabupaten Jembrana memiliki dua satlat, Tabanan (4), Klungkung (2), Bangli (1) dan Karangasem (3). Sedangkan, 30 satlat lainnya terdapat di kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

“Untuk kejuaraan para tarung derajat se-Bali biasanya diikutsertakan dalam kejurprov,” katanya.

Ia mengatakan kejuaraan Tarung Derajat antarsatlat tersebut merupakan agenda tiap tahun. Namun, untuk tahun ini dihentikan sementara oleh Pengprov Kodrat Bali.

“Penghentian itu dikarenakan jumlah satlat dan petarung berkembang pesat di seluruh kabupaten/kota di Bali,” ujarnya.

Dibandingkan tahun sebelumnya, lanjut dia, kejuaraan antarsatlat tersebut diikuti sekitar 200 petarung. Namun, untuk tahun ini apabila tetap digelar akan mencapai 300 hingga 400 petarung.

“Kejuaraan tersebut akan digelar. Namun, versinya berbeda dan tidak lagi ditangani oleh pengurus Kodrat Bali melainkan di pengkab dan pengkot Kodrat di masing-masing daerah,” ujar Candra Arka. AN-MB