Foto: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Hindu Indonesia (Unhi) di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Gianyar (Metrobali.com)-

Di era persaingan bisnis yang begitu kuat dan ketat, seperti yang terjadi di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sekarang ini, menuntut semua pelaku UMKM untuk lebih agresif dan berani dalam mengambil keputusan.

UMKM juga harus menerapkan strategi yang tepat, sehingga bisa menjadi lebih unggul dari pada pesaing. Kualitas pelayanan dan peningkatan teknologi merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan pelaku UMKM.

Karenanya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 22, mahasiswa Universitas Hindu Indonesia (Unhi) membantu sistem digitalisasi pemasaran UMKM di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Promosi yang sudah dilakukan oleh mahasiswa di antaranya melalui Instagram, marketplace hingga Tokopedia. KKN kelompok 22 berlangsung selama satu bulan dari tanggal 30 Agustus hingga 30  September 2020.

Dosen pembimbing Komang Ary Pratiwi, S.E., M.M., mengatakan, sistem digitalisasi menjadi tak terelakan di dalam situasi saat ini, ahkan dalam semua aspek kehidupan, terutama dunia ekonomi.

“Era industri 4.0 pun dikenal sebagai era ekonomi digital,” jelas Ary Pratiwi yang kini sedang menempuh pendidikan S-3 (Doktor) pada Progam Studi Doktor Ilmu Manajemen Universitas Udayana (Unud) ini.

Sehingga merujuk pada perkembangan ekonomi digital saat ini, para pelaku UMKM di Desa Batuan, Sukawati Gianyar diharapkan bisa meningkatkan kemampuan diri melalui penguasaan teknologi informasi dan digitalisasi usahanya.

Di samping itu UMKM juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif, mengingat hal tersebut sangatlah mendasar di era ekonomi digital.

“Dengan penerapan sistem digitalisasi pada sektor UMKM di Desa Batuan Sukawati, Gianyar, maka diharapkan dapat meningkatkan promosi produk UMKM dengan cakupan yang lebih luas serta berdampak pula pada peningkatan kualitas kinerja pemasaran pelaku UMKM tersebut,” tutur Ary Pratiwi.

Ini Enam UMKM yang Dibantu Go Digital

Berdasarkan hasil survey dan observasi, maka terdapat enam UMKM yang diberikan pelatihan dan dibantu untuk menerapkan digitalisasi marketing produknya.

UMKM pertama adalah Pusaka Jaya Lamp yang dimiliki Iwan Setyawan yang beralamat di Jalan  Raya Negara, Br. Bucuan, Batuan. UMKM ini menyediakan berbagai jenis lampu hias serta kerajinan kaca antik.

UMKM kedua yakni Agung Dian Egg Painting yang dimiliki oleh Anak Agung Gede Rai. UMKM yang  menyediakan berbagai jenis lukisan telur ini beralamat di Jalan Raya Negara, Br. Bucuan, Batuan.

Seian itu ada pula Ayam Geprek Mek Ruwi yang berada di Jalan Raya Negara. Br. Bucuan, Batuan, Gg. Mawar 1. UMKM yang dimiliki oleh Wayan Wasika ini menyediakan aneka makanan yang menggunakan ayam geprek sebagai menu utama

Tak hanya itu, ada juga UMKM Lumbung Gading yang dimiliki oleh Ketut Mudika. UMKM yang menyediakan berbagai jenis layang-layang, kendang dan hiasan lainnya ini beralamat di Jalan Raya Penida, Batuan.

Ada MyCake yang beralamat di Jalan Raya Negara, Br. Bucuan, Batuan, Gg. Melati. UMKM yang dimiliki oleh Ketut Emy ini menyediakan aneka macam kue.

Terakhir ada Dian Name Plate yang menjual dan menerima pesanan papan nama. UMKM yang dimiliki Anak Agung Gede Rai berada di Jalqn Raya Negara, Br. Bucuan, Batuan. UMKM ini juga menerima pesanan untuk pemuatan papan nama dan wayang.

Ikuti Trend Promosi Era Digital

Ary Pratiwi menuturkan, di era digital pemilik UMKM harus mampu mengikuti trend mengenai cara mempromosikan produk mereka agar mampu meningkatkan penjualan produk.

Salah satunya penggunaan media marketplace. Sebab dengan penggunaan marketplace pemilik UMKM juga bisa membuat sistem pre-order yang mempermudah konsumen dalam pemesanan suatu produk.

Baginya, dengan penerapan sistem digitalisasi marketing maka jangkauan pasar pemilik UMKM menjadi lebih luas.

“Dengan adanya upaya digitalisasi ini, pemilik UMKM mulai paham tentang pentingnya penggunaan media sosial sebagai alat promosi digital yang mampu meningkatkan hasil penjualan produk mereka,” pungkas Ary Pratiwi.

Diapresiasi Perbekel dan Masyarakat

Ari Anggara selaku Perbekel Desa Batuan mengapresiasi KKN yang dilakukan mahasiswa Universitas Hindu Indonesia (Unhi) ini dalam membantu sistem digitalisasi pemasaran UMKM di desanya.

“Digitalisasi UMKM memang jadi kebutuhan saat ini. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19. Kami harapkan dengan adanya KKN ini bisa membantu meningkatkan daya saing UMKM di desa kami,” kata Ari Anggara.

Dalam kesempatan ini pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Batuan, Bendesa dan Prajuru Desa Adat Gerih berkat kerja keras dan dukungan serta doanya sehingga Desa Batuan lolos sebagai peringkat pertama pengusulan program Pamsimas yang akan di usulkan ke Pusat dengan skema pembiayaan APBN.

Desa Batuan memperoleh skor tertinggi berkat pendampingan dan proposal yang baik dan memang membutuhkan saluran pamsimas khususnya di wilayah Desa Adat Gerih dengan pemanfaatan sumber mata air di wilayah tersebut.

“Astungkara pembangunan akan dimulai tahun 2021 dan pengelolaan nantinya sepenuhnya akan dilakukan oleh masyarakat desa. Mari Bangun Ekonomi Desa dengan semangat Desa Membangun. Prajahita Ananta Winangun Batuan,” paparnya. (wid)