Denpasar (Metrobali.com)-

Kisruh antara pedagang yang terhimpun dalam Paguyuban Pedagang Bandara (P2B) dengan pihak Perum Angkasa Pura (PAP) I selaku pengelola Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai mulai mengerucut. Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta secara tegas minta keberpihakan PAP I kepada pengusaha kecil dan UMKM yang selama ini berusaha di areal bandara. Hal tersebut terungkap dalam rapat mediasi di ruang pertemuan Wiswa Sabha Madya Kantor Gubernur Bali, Selasa (10/9).

Mediasi kali ketiga yang dipimpin langsung oleh Wagub Sudikerta menghadirkan sejumlah pihak terkait yaitu P2P, GM PAP I Purwanto, unit Strategic Business Unit (SBU) Bandara Ngurah Rai yang menangani pelelangan lokasi usaha dan pihak perbankan yang memenangkan tender lokasi usaha money changer. Ketua P2B I Wayan Sukses pada prinsipnya hanya berharap agar para pengusaha money changer yang dinaungi P2B bisa mendapat tempat di areal Bandara Ngurah Rai.

Menurut Wayan Sukses, di Bandara Ngurah Rai tercatat sebanyak 23 money changer, 8 diantaranya anggota P2B. Masalah muncul karena pasca renovasi, tak satupun usaha money changer tersebut terakomodasi karena proses lelang dimenangkan oleh dua bank nasional yaitu Mandiri dan BRI. “Kalau kami yang kecil ini harus bersaing dengan perbankan besar, jelaslah kami tidak mampu. Karena itu kami mohon kebijakan pihak PAP,” harapnya.

Selain money changer, P2B juga berharap keberpihakan PAP I pada bidang usaha lainnya seperti UMKM dan restauran yang telah lama beroperasi di areal bandara.

Wagub Sudikerta memahami kalau PAP berorientasi para profit dalam mengembangkan usahanya. Namun demikian, PAP juga diminta mengambil bagian dalam memajukan usaha kecil dan menengah di pulau dewata. Dia berharap, persoalan ini tak sampai berlarut-larut dan bisa diselesaikan dengan mengedepankan semangat saling menghargai. “Mari kita duduk bersama untuk memecahkan satu persoalan yang terjadi pasca renovasi Bandara Ngurai Rai ini,” ujarnya.

Rapat menyepakati untuk melakukan pertemuan lanjutan yang lebih spesifik antara pihak PAP I, Bank Indonesia dan dua bank pemenang lelang yaitu BRI dan Bank Mandiri yang difasilitasi Wagub Sudikerta. Pertemuan lanjutan yang akan digelar Rabu (11/9) diharapkan menghasilkan solusi yang menguntungkan semua pihak. DA-MB