Karangasem (Metrobali.com)-

Ditetapkannya wilayah Besakih sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh pemerintah pusat hingga saat ini masih menjadi pro dan kontra. Agar permasalah itu tidak berlarut-larut, diharapkan masyarakat lebih tenang dalam menyikapi hal ini.

Hal itu disampaikan anggota DPR RI, I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer kepada wartawan, Kamis (26/9/2013). Demer meminta agar masyarakat yang pro maupun kontra dijadikannya wilayah Besakih sebagai KSPN untuk duduk berdampingan mencari solusi agar permasalah ini tidak terus menjadi polemik.

 ”Sebaiknya tokoh-tokoh masyarakat Bali, baik yang menolak maupun yang setuju wilayah Besakih dijadikan KSPN duduk berdampingan mencari solusi yang terbaik,”ujarnya.

 Demer juga mengatakan, ditetapkanya wilayah Besakih kedalam KSPN ini menurutnya belum tentu berdampak negatif terhadap Bali. Bisa jadi, ditetapkannya wilayah Besakih sebagai KSPN ini akan mengarah kepada pelestarian budaya dan adat.

 ”Apalagi di Bali kan bukan hanya wilayah Besakih saja yang masuk KSPN, namun juga ada daerah-daerah lainnya,”ujarnya lagi.

 Sementara itu, bupati Karangasem I Wayan Geredeg belum lama ini mengatakan, yang masuk kawasan KSPN adalah Besakih bukan Pura Besakih, pihaknya meminta agar masyarakat lebih tenang dalam menyikapi wilayah Besakih masuk KSPN. Selaku pemimpin Karangasenm, pihaknya juga tidak akan menyetujuinya jika nanti KSPN itu lebih mengarah kepada pembangunan ekomoni saja. Namun apabila ,KSPN itu lebih mengacu pada pembangunan spritual dan pelestarian adat dan budaya, pihaknya tentu akan menyetujuinya.

 ”Jika nanti hanya mengacu kepada pembangunan ekomoni,seperti pembangunan hotel atau pembangunan fisik fasilitas penunjang wisata lainnya,jelas kami tidak setuju,”ujar Geredeg. BUD-MB