SAMPAH kini menjadi ancaman serius bagi Bali. Selain terbatasnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta rendahnya kesadaran masyarakat mengelola sampah secara pribadi, kinerja pemerintahan mengelola sampah juga masih setengah hati. Akibatnya Bali nyaris dikepung sampah.


Hal ini diperparah karena penyikapan atas ancaman sampah belum maksimal. Penanganan sampah masih menjadi program pinggiran dan terkesan tidak menjadi fokus pejabat publik. Bahkan, dalam urusan penanganan sampah plastik, kinerja pemerintah belum terdengar. Baru beberapa kabupaten saja yang memiliki program strategis menangani sampah plastik dengan membentuk bank sampah serta membeli sampah plastik dari warga.

Hal inilah yang menarik perhatian Ibu Eva Pasaribu selaku ketua ranting Bhayangkari  Polsek Denbar  menjadikan Visit Bank Sampah sebagai salah satu agenda kegiatan HKGB, Hingga hari Sabtu, 1 Juni 2013 bersama jajaranny mengiringi Ibu Ketua Bhayangkari Polresta Denpasar Ny. Ni Luh Wayan Suartini beserta anggotanya mengunjungi dan belajar tata kelola sampah dan Bank Sampah di bank Sampah Garuda Wastu Lestari dan Bank Sampah Sarana Gathi.  disambut langsung oleh I Wayan Yusswara, SSTP selaku Lurah Peguyangan didampingi oleh Luh Riawati dari Bali Wastu Lestari selaku pelaksana program green & clean.

Ny. Suartini Sunarta menyatakan, Kunjungan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian dari ibu-ibu bhayangkari dan keinginan untuk menambah wawasan dalam rangka ikut berkontribusi terhadap ibu pertiwi dalam penanganan sampah khususnya sampah unorganic. Dari sekian banyak program kiranya bank sampah ini cocok dan tepat untuk diterapkan dalam lingkungan bhayangkari dan skala rumah tangga.

Dengan sangat antusias ibu-ibu bhayangkari menyimak pemaparan dari Luh Riawati selaku pelaksana program bank sampah yang bekerjasama dengan Unilever Foundation ini tentang tata kelola persampahan dengan melibatkan peran serta masyarakat selaku pelaku utama serta mengambil manfaat dari sampah melalui bank sampah.

I Wayan Yusswara selaku Lurah  Peguyangan mengapresiasi serta menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya atas kunjungan dari ibu-ibu bhayangkari ini. Kunjungan ini membuktikan kesungguhan niat dan minat untuk peduli lingkungan, mengingat gerakan sadar lingkungan mulai dirasakan urgensinya. Gerakan go green  ini diharapkan mengspirasi dan diikuti oleh lebih banyak perusahaan, lembaga pemerintah maupun swasta di Denpasar.

Yusswara juga  menyatakan,  Kelurahan Peguyangan  memiliki  komitmen  untuk  terus-menerus mengadakan perbaikan dalam pengelolaan dampak lingkungan,  selain  berupaya  mendukung  sasaran  jangka panjang  untuk  mengembangkan  usaha  yang  langgeng, merubah mind set dan pola perilaku serta mengedukasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan  menjadi tujuan utama . “Kami akan bekerja sama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan kepeduliaan lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan menyebarluaskan budaya karya yang baik,” tuturnya.

Di akhir acara juga dilakukan demo composting dengan system takakura skala rumah tangga yang selanjutnya keranjang takakura ini diserahkan kepada Ibu Suartini Sunarta selaku Ketua Bhayangkari Polresta Denpasar dan Ibu Eva Pasaribu untuk diteruskan dan diketoktularkan di institusi kepolisian khususnya.

Ibu Eva Pasaribu menyatakan sangat terkesan dengan pola perkembangan bank sampah, beliau berharap bank sampah bisa tumbuh berkelanjutan dengan kerjasama yang baik, kreatif mengembangkan usahanya secara mandiri sehingga mendatangkan manfaat berkelanjutan  tidak hanya untuk pengurusnya tetapi yang terpenting bagi lingkungan serta generasi yang akan datang. YUSS-MB