Jakarta, (Metrobali.com) –

Rusia meminta pemerintah di Kiev untuk segera mengatur dialog antara pihak Ukraina Selatan dan Timur sebagai langkah nyata penyelesaian demi stabilitas di negara tersebut.

Dalam keterangan tertulis atas nama Kementerian Luar Negeri Rusia yang diterima Antara, Selasa, Kremlin sekali lagi menegaskan perlunya segera memulai pembicaraan dengan semua kepentingan politik di Ukraina demi sistem negara itu di masa mendatang.

Hal itu disampaikan terkait referendum yang diselenggarakan di wilayah Donetsk dan Lugansk, Ukraina, pada 11 Mei 2014. Hampir 90 persen pemilih dalam referendum menginginkan kemerdekaan dari Ukraina.

“Ini sejalan dengan upaya internasional yang tertuang dalam Pernyataan Jenewa 17 April dan peta jalan yang diajukan oleh Presiden Swiss dan Ketua OSCE Didier Burkhalter,” tulis keterangan itu.

Referendum itu mendapat sambutan yang luar biasa meski ada upaya dari otoritas Kiev untuk mengacaukan pemungutan suara termasuk dengan adanya militan serta senjata berat yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Hasil awal pemungutan suara menunjukkan tekad nyata rakyat Donetsk dan Lugansk yang berhak menentukan masalah yang penting bagi mereka.

“Kami rasa hasil referendum itu bisa diterjemahkan menjadi nyata melalui dialog antara Kiev, Donetsk dan Lugansk,” kata kementerian itu.

Namun, pihak Rusia menyayangkan sikap otoritas Kiev yang terus menunjukkan ketidaksiapan untuk berdialog dengan rakyat.

(Ant) –