Sudikerta (2)

Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, mengatakan dampak krisis ekonomi yang dirasakan oleh dunia global, namun tidak. demikian dengan pulau Dewata Bali.

Melemahnya rupiah yang diiringi dengan menguatnya dollar membuat ekonomi Bali menurut Sudikerta, hanya mengalami sedikit gejolak pasalnya Bali masih stabil dalam segi ekonomi. Lantaran didukung kuat dengan basis pariwisatanya

Saat ini menurut Ketua Tim Pengendali Inflasi Percepatan Daerah ini. Stok ketersediaan barang di Bali masih bisa ditekan pertumbuhannya.

Ini membuat kami semangat dalam bekerja., ungkapnya. Seraya menegaskan sekali lagi, jika krisis ekonomi dunia belum berpengaruh kepada provinsi Bali. Dan kota-kota besar di Bali seperti Badung dan Denpasar, sama sekali belum berdampak.

“Melemahnya rupiah sangat berdampak pada ekonomi Bali,  ini semua sudah bisa ditekan, berkat kerja keras Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Bali sehingga sangat tidak berdampak kepada Bali karena mendapatkan dukungan kuat dari pariwisata Bali dan ini sangat berpengaruh bagi TPID untuk semakin bersemangat bekerja, tapi di desa ini sangat berdampak,” kata pejabat yang juga politisi partai Golkar Bali ini.

Berbanding terbalik dengan di Desa, ujar Wagub dampaknya sangat terasa, hal inilah yang dilakukan oleh pihaknya untuk terus memantau pergerakan harga barang dimasyarakat serta memeriksa ketersediaan stok barang agar Bali terus stabil khususnya ketika rupiah dalam kondisi melemah di pasaran dunia.

“Ya di desa dampaknya sangat kuat tapi tidak dengan kota Denpasar dan Badung yang dikenal sebagai tujuan kota pariwisata, desa cukup bergejolak hal inilah yang akan terus kita lakukan pengawasan dengan cara melakukan operasi pasar dan mengecek.stok ketersediaan Barang apakah ada yang menimbun atau tidak,” tandasnya.SIA-MB