Cok Ace: “Pembangunan bandara Buleleng mampu menyeimbangkan pemerataan ekonomi rakyat Bali, yang saat ini terpusat di Bali Selatan.”

Wedhakarna: “Harus segera diwujudkan pembangunan jalan-jalan potong shotcat”

 

Denpasar (Metrobali)-

Saat ini bandara Ngurah Rah Rai, Tuban sudah terlalu krodit, kemacetan lalu lintas terjadi dimana-mana, ini adalah permasalahan yang serius yang dihadapi Bali saat ini, dan sangat menganggu usaha keperiwisataan di daerah ini. .

Solusinya harus segera dicarikan jalan keluarnya dengan menyeimbangkan pembangunan Bali Barat dan Bali Selatan.

Pernyataan itu dilontarkan Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.

“Pemerintah pusat harus segera mencari jalan keluar permasalahan ini dengan mempercepat pembangunan bandara Buleleng dan Shotcat yang memasuki wilayah Bali Barat,” jelas Cok Ace begitu panggilan akrab, mantan Bupati Gianyar ini. Dalam perbincangannya dengan Metrobali, di tengah-tengah berlangsungnya Gema Perdamaian di lapangan Niti Mandala Renon, Sabtu malam, Cok Ace menilai pembangunan Bandara Buleleng merupakan salah satu solusi untuk memecah kebuntuan pariwisata Bali saat ini. Sekarang ini menurut Cok Ace, pembangunan pariwisata di daerah ini hanya dinikmati oleh masyarakat di Bali Selatan, inilah yang membuat tidak seimbangnya pembangunan di Bali.

cok ace (1) (1)

Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (kiri).

Terkait dengan rencana pembangunan bandara Bali Utara yang sampai detik ini penloknya tak jelas juntrungannya itu, Cok Ace meminta agar pemerintah pusat segera merealisasikan rencana tersebut. Saya sangat yakin dan percaya jika bandara Buleleng terwujud, pembangunan pariwisata Bali akan lebih sempurna.

Coba saja, kata Cok Ace, dimana pun pembangunan Bandara itu dilaksanakan pasti ekonominya melesat. Begitu juga kalau Bandara Buleleng berhasil diwujudkan, maka pertumbuhan ekonomi di kabupaten Karangasem, Buleleng, Tabanan dan Jembrana pasti akan melesat, saat ini empat kabupaten tersebut belum begitu maksimal menikmati kucuran dollar dari pariwisata.

Tertunda-tundanya pembangunan  Bandara Buleleng sampai saat ini masih terkendala soal penlok, dimana pemerintah pusat terkesan sengaja mengulur-ngulur pengeluaran izin penentuan lokasi tersebut. Tentang hal itu, Cok Ace meminta agar pemerintah pusat segera menyikapi masalah ini.

Di samping itu kata Cok Ace, yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan bandara ini harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur lainnya seperti jalan-jalan pintas atau shortcat. Jalan-jalan pemotong ini bisa mempersingkat perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lainnya, kalau perlu ada jalan tol yang memasuki Buleleng ke Denpasar. Kalau ini sudah terralisasi, saya yakin Bali akan semakin maju, dan dunia pariwisata di daerah ini akan semakin melesat.

wedakarnaanggota DPD Bali Arya Wedhakarna

Hal senada juga dilontarkan anggota DPD Bali Arya Wedhakarna. Menurut Arya Wedhakarna, jika memang pembangunan Bandara Buleleng segera diwujudkan, maka harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur lainnya seperti jalan-jalan shorcat itu. Saya sudah mengusulkan pemerintah pusat agar pembangunan jalan-jalan itu segera direalisasikan.