penjor

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana mengemukakan bahwa penjor yang menghiasi halaman rumah umat Hindu menyambut Hari Raya Galungan sebagai perlambang bakti kepada Sang Pencipta.

“Dalam ajaran Hindu penjor sebagai wujud persembahan bakti kepada Sang Pencipta atas kesejahteraan dan kedamaian umatnya,” katanya di Denpaar, Selasa.

Menurut dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar itu bakti terhadap Sang Pencipta dapat diwujudkan dalam bentuk keindahan sebagaimana dilambangkan dalam penjor.

Hal senada Ketua DPD Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Bali Ida Bagus Putu Oka Suryawan mengatakan membuat penjor pada Hari Raya Galungan didasari atas ketulusan hati nurani.

“Umat Hindu berupaya membuat penjor itu paling indah karena penjor sebagai lambang dari kemakmuran alam ini,” katanya.

Sementara itu, Ketut Parsa, pedagang bambu dan perlengkapan penjor di Jalan Padma Denpasar mengaku dagangannya laku keras menjelang puncak Hari Raya Galungan, Rabu (21/5).

Menurut dia, satu unit penjor harganya Rp70 ribu hingga Rp85 ribu lengkap dengan pernik-perniknya.

“Dengan bahan penjor tersebut sudah tergolong sederhana. Karena untuk membuat penjor yang bagus dan lengkap memerlukan biaya mencapai ratusan ribu rupiah,” katanya. AN-MB