Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) yang juga selaku Ketua PHDI Kabupaten Buleleng Dewa Nyoman Sardana 

Buleleng, (Metrobali.com)-

Upaya melakukan aksi People Power yang sangat meresahkan masyarakat ini, mendapat respon dari banyak kalangan, terutama dari para tokoh masyarakat dan dari pemuka agama. Setelah sebelumnya dengan tegas Ustad Fauzi dan Ida Bhawati Hermawan Tangkas menyerukan untuk menolak aksi people power, kini dari Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) yang juga selaku Ketua PHDI Kabupaten Buleleng Dewa Nyoman Sardana secara tegas menyatakan penolakannya.
Menurutnya kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Buleleng selama ini sangat baik, dimana berjalan secara rukun dan saling menghormati. Begitu juga pada saat Pemilihan Umum 2019, walaupun berbeda pilihan tidak menghilangkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan demi utuhnya NKRI.”Situasi Bali, khususnya Kabupaten Buleleng yang sudah kondusif, aman serta masyarakatnya penuh dengan toleransi beragama, jangan lagi diganggu dengan ajakan people power. Karena gerakan people power dapat menimbulkan gesekan-gesekan yang berdampak terhadap terganggunya stabilitas nasional dan dapat merongrong kewibawaan pemerintahan” urai Dewa Nyoman Sardana.
Terkait hal ini, ia selaku Ketua FKUB Kabupaten Buleleng mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menolak ajakan people power dalam negara berdaulat dan berdemokrasi seperti Indonesia yang sudah memiliki mekanisme resmi untuk menyelesaikan semua permasalahan terkait penyelenggaraan Pemilu.”Mari kita terus tingkatkan rasa kekeluargaan dan persaudaraan demi utuhnya NKRI dan kita tetap jaga situasi Bali yang aman, santhi lan jagaditha” tandas Dewa Nyoman Suardana yang dilansir Humas Polres Buleleng, Sabtu (18/5) di Singaraja.

Pewarta : Gus Sadarsana