Zulkifli Hasan 2

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengemukakan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila merupakan hal yang penting dilakukan oleh semua pihak untuk mencegah beragam permasalahan, seperti disintegrasi bangsa.

“Tak dapat dipungkiri bahwa bangsa kita masih menghadapi berbagai persoalan bangsa, di antaranya ancaman disintegrasi, demoralisasi, dan perpecahan disebabkan lunturnya rasa nasionalisme, memudarnya kecintaan pada bangsa dan negara, dan hilangnya perasaan dan kesatuan bangsa,” kata Zulkifli Hasan dalam siaran pers MPR yang diterima di Jakarta, Rabu (10/12).

Untuk itu, Ketua MPR mengutarakan harapannya agar nilai-nilai luhur kebangsaan harus senantiasa dikedepankan dengan cara terus tetap menjaga nilai-nilai Pancasila tetap sakti dan lestari.

Ia mengemukakan, MPR juga selama ini telah terus meningkatkan pemahaman Pancasila pada semua lapisan masyarakat terutama dalam rangka mewujudkan janji-janji kebangsaan.

“Lebih penting lagi, para pemimpin barus menjadi teladan dalam pengamalan Pancasila,” kata Zulkifli.

Menurut dia, nilai-nilai Pancasila akan menjadi ideologi yang kuat apabila diamalkan oleh seluruh komponen bangsa dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagaimana diberitakan, Ketua Fraksi Hanura (Hati Nurani Rakyat) di MPR Syarifuddin Suding mengatakan, Pancasila pada saat ini semakin tergerus pemahaman liberalisasi terutama dalam era globalisasi sehingga perlu direvitalisasi kembali.

“Dalam era globalisasi, Pancasila mulai tergerus akibat liberalisasi,” kata Suding dalam siaran pers MPR yang diterima di Jakarta, Minggu (30/11).

Menurut dia, dampak tergerusnya Pancasila tersebut tidak dapat dihindarkan karena Indonesia juga merupakan bagian dari globalisasi bangsa-bangsa.

Selain itu, ia berpendapat bahwa masih adanya pejabat negara yang tidak amanah dalam menjalankan tugas juga membuat Pancasila tergerus maknanya di masyarakat.

Untuk itu, lanjutnya, kegiatan merevitalisasikan nilai-nilai Pancasila merupakan hal yang penting.

“Dituntut masyarakat untuk memahami Pancasila dan diaplikasikan dalam keseharian,” ujar Suding. AN-MB