Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Jambi, Nurul Fahmy memberikan pelatihan jurnalistik online kepada personil humas se Polda Jambi, Senin (12/08) siang di Shanghai Room Hotel Abadi di kawasan Pasar Jambi/MB

Jambi, (Metrobali.com) –

Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Jambi, Nurul Fahmy memberikan pelatihan jurnalistik online kepada personil humas se Polda Jambi, Senin (12/08) siang di Shanghai Room Hotel Abadi di kawasan Pasar Jambi.

Dalam paparannya, Fahmy menyampaikan, berita-berita di media online saat ini menjadi pilihan bagi pembaca secara umum.

Dalam Pelatihan fungsional kemampuan bidang manajemen media, jurnalistik online, fotografi dan videografi dalam rangka mewujudkan Bidhumas Polda Jambi yang promoter, Fahmy buka kartu bagaimana membuat berita terbaik pada peserta.

“Kunci membuat berita baik, ada di lead berita dan judul. Kalau judul bagus, lead bagus. Bagaimana membuat lead yang bagus? Mengandung 5W1H,” papar Fahmy.

Diterangkan pria kelahiran 1978 itu, berbagai strategi digunakan media saat ini. Namun dalam prinsip berita, terlebih media online, materi berita haruslah singkat, padat dan cepat. Untuk itu, isi berita haruslah memuat hal penting di paragraf pertama. Sedang waktu dan tempat, berada di posisi akhir.

“Bagaimana menyusunnya? Diantara 5W1H, yang mana harus didahulukan? Tanggal atau tempat? Lead yang baik itu adalah, isi berita. Siapa (Who) dan bagaimana (How). Sedangkan tanggal dan waktu, bisa terakhir,” terangnya.

Dalam sesi tanya jawab, Situmorang, peserta dari Polres Tebo mempertanyakan bagaimana trik membuat berita yang menarik minat para pembaca. Terkait hal ini, Fahmy yang didampingi Sekretaris IWO Provinsi, Erwin Majam buka kartu.

“Selain dari Judul dan lead berita, membuat beritanya, carilah angle berita tersebut. Hal yang menarik. Aneh, unik dan lain dari suatu peristiwa,” bilangnya.

“Memang, ini tidak mudah. Perlu banyak menulis dan jadi kebiasaan,” tambahnya.

Dalam kurun 3 tahun terakhir, pertumbuhan media online, tumbuh subur di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Seiring itu, menjadi media online berlomba-lomba menjadi media yang dipercaya.

“Namun seiring itu pula, masyarakat lebih percaya media sosial. Facebook misalkan. Masyarakat lebih percaya Facebook dibanding media. Facebook dibilang informasi. Masyarakat lebih memilih informasi dari Facebook, ketimbang mencari sumber dari internet,” terangnya. RED-MB