Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua DPRD Kota Denpasar I Wayan Darsa memastikan penetapan RAPBD tahun 2014 sesuai jadwal yang telah disepakati, meskipun hanya sedikit anggota Badan Anggaran yang hadir dalam dalam dua kali rapat terakhir.

“Kami sudah memiliki jadwal pembahasan dan akhir bulan ini sudah bisa ketok palu,” katanya di Denpasar, Senin (18/11)

Menurut dia, jadwal RAPBD Kota Denpasar pada tahun anggaran 2014 yang sudah disusun kembali itu juga sudah disetorkan kepada pihak eksekutif.

Darsa mengemukakan bahwa rapat kerja akan digelar pada 25 November 2013, sedangkan pembukaan sidang pembahasan RAPBD pada 26 November 2013 dan dijadwalkan rampung pada 29 November 2013.

Optimisme senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandira. “Tidak ada yang perlu ditakutkan, tinggal ketok palu saja,” ujar Wandhira.

Dalam RAPBD 2014 Kota Denpasar, dirancang besaran pendapatan daerah mencapai Rp1,45 triliun dan belanja daerah sebesar Rp1,54 triliun.

Sebelumnya pada dua kali rapat anggota Banggar DPRD Kota Denpasar yang diagendakan Badan Musyawarah sempat diboikot sebagian anggota Banggar.

Rapat yang semestinya dihadiri 26 anggota Banggar, hanya dihadiri sembilan orang ditambah satu Ketua DPRD Denpasar yang juga Ketua Banggar I Wayan Darsa. Anggota yang hadir mayoritas dari Fraksi PDIP dan satu orang dari Fraksi Gabungan.

Sedangkan Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, mayoritas Fraksi Gabungan dan Fraksi Indonesia Raya yang tergabung dalam Banggar DPRD Denpasar menolak untuk ikut dalam pembahasan.

Atas perilaku Dewan seperti itu, pengamat kebijakan publik Dr Putu Rumawan Salain pun turut berkomentar. Akademisi Universitas Udayana itu menyayangkan aksi boikot yang dilakukan sebagian anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Denpasar.

“Saya menduga sikap itu merupakan bagian dari upaya meningkatkan posisi tawar, menjelang tahun politik,” ujarnya.

Menurut dia, sebagai wakil rakyat semestinya melancarkan program-program yang telah diagendakan. Apalagi ini membahas APBD yang sangat berdampak kepada masyarakat. “Kasihan rakyat apalagi bagi para pelaku UMKM akan sangat merasakan,” ujar Rumawan. AN-MB