Foto: Ketua Aptisi Wilayah VIII A Bali Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd.,saat menghadiri Dies Natalis ke-1 UBAD, Rabu (17/7/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah VIII A Bali Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., mengapresiasi kehadiran Universitas Bali Dwipa (UBAD) yang akan menjadi anggota baru Aptisi.

Walau baru berusia setahun, UBAD sebagai “Innovative Campus” diharapkan mampu segera menyusul prestasi dan eksistensi PTS (Perguruan Tinggi Swasta) yang sudah lebih dulu ada dan usianya lebih tua.

Hal tersebut disampaikan Sukamerta dalam sambutannya saat menghadiri Dies Natalis ke-1 Universitas Bali Dwipa (UBAD), Rabu (17/7/2019) di Kampus UBAD, Jalan Pulau Flores No.5, Denpasar.

Bahkan UBAD yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali ini diharapkan bisa menyaingi atau bahkan lebih maju dari PTS yang sudah jauh berdiri sebelumnya atau PTS petahana.

“UBAD agar sejajar dan bisa saja kalahkan yang lama kalau inovatif,” kata Sukamerta yang juga Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar itu dan langsung disambut tepuk tangan riuh.

Pihaknya pun mengajak UBAD bergabung dan berkarya di Aptisi serta berkolaborasi meningkatkan kualitas PTS dan SDM di Bali. Sebagai anggota baru Aptisi Bali, UBAD nantinya diharapkan aktif memberikan masukan pada organisasi ini dan bersama-sama memajukan PTS di Pulau Dewata.

Innovative Campus Cetak Job Creator

Sebagai “Innovative Campus” UBAD berkomitmen “Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Creative, Innovative, Excellent dalam Mendukung Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dengan juga berkontribusi menggali dan melestarikan kearifan lokal Bali.

“Mari sama -sama bersaing sehat dan kolaborasi memajukan SDM Bali dan menggali kearifan lokal,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali Ir. I Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn.

UBAD juga akan terus menguatkan inovasi bisnis di bawah “bendera” Bisnis Center Bali Dwipa. Melalui Bisnis Center Bali Dwipa ini lulusan diharapkan tidak jadi hanya menjadi job seeker (pencari kerja) melainkan menjadi job creator (pencipta lapangan kerja).

“Ini jadi wadah mencetak jiwa enterpreneurship mahasiswa maupun dosen,” kata Doktor Ilmu Hukum Universitas Brawijaya Malang ini yang juga merupakan rekan Gubernur Koster saat sama-sama menempuh pendidikan di ITB (Institut Teknologi Bandung).

Di sisi lain, walau usianya masih belia ini, UBAD telah membuktikan diri sebagai “Innovative Campus” dan mencanangkan langkah besar menuju “World Class University” (Universitas Kelas Dunia.”

“Kami akan terus melakukan inovasi menguatkan positioning sebagai Innovative Campus untuk mencetak job creator bukan hanya job seeker,” kata Rektor UBAD Dr. Ir. Ketut Suriasih, MApp.Sc., dalam sambutannya.

Mantap dengan 10 Prodi Unggulan dan Taman Inovasi

Kampus yang mengusung visi “Menjadi Perguruan Tinggi Terunggul di Bidang Teknologi dan Ilmu Kesehatan di Asia Pasifik pada Tahun 2040” ini dalam menguatkan posisi sebagai Innovative Campus telah mempunyai Taman Inovatif Bali Dwipa sebagai tempat atau wahana civitas akademika untuk berinovasi dengan kreatif.

“Setiap Prodi di Universitas Bali Dwipa punya unggulan yang merupakan implementasi Taman Inovatif Bali Dwipa,” tegas Dr. Suriasih

Dipaparkan Prodi Teknologi Pangan unggulannya desain kemasan produk pangan tradisional Bali. Prodi Studi Gizi unggulannya gizi kuliner tradisional Bali.  Prodi Teknik Biomedik unggulannya instrumentasi biomedika dan biomekanika.

Sementara Prodi Farmasi unggulannya bahan obat, obat-obatan tradisional dan kosmetik. Prodi Psikologi unggulannya  konsultan psikologi dan ahli pskikometri. Prodi Sistem Informasi unggulannya technopreneurship dan kecerdasan bisnis. Prodi Hukum unggulannya hukum bisnis.

Selanjutnya Prodi Hubungan Masyarakat unggulannya kehumasan dan online public relation. Prodi Akuntansi unggulannya sistem informasi akuntansi dan komunikasi bisnis. Terakhir Prodi Bahasa Inggris unggulannya praktik penerjemahan dan interpretasi.

“Luaran dari kegiatan inovasi dan unggulan di Taman Inovatif Bali Dwipa ini adalah produk IPTEK, sosial budaya yang dapat berupa metode blue print, purwarupa, sistem, kebijakan, model atau teknologi tepat guna yang dilindungi oleh Kekayaan Intelektual,” ungkap Suriasih.

Acara Dies Natalis juga dihadiri Gubernur Bali I Wayan Koster yang diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali Ida Bagus Kade Subhiksu, perwakilan LLDIKTI Wilayah VIII Bali, Nusa Tenggara Barat, serta segenap jajaran civitas akademika UBAD dan pihak terkait lainnya.

Dies Natalis ini juga diisi orasi ilmiah dari Dr. rer.nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si.,Apr., dari Farmasi-FMIPA Universitas Udayana yang juga Kelompok Ahli Pembangunan Bali dengan materi “Mengusik Kreativitas, Menggali Warisan Pengobatan Pengusada Menuju Krame Bali Sehat di Era Bali Baru.”

Serangkaian Dies Natalis ke-1 UBAD ini juga diluncurkan buku “Susu Sapi Bali sebagai Satvika Bhoga” Senin (15/7/2019). Buku ini ditulis oleh Rektor UBAD Dr. Ir. Ketut Suriasih,MApp.Sc., bersama Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. Nyoman Sucipta, M.P.

Saat peluncuran buku juga diisi dengan pelatihan pembuatan susu kefir yang diikuti ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) se-Bali yang juga sangat antusias dengan pelatihan ini. (wid)