Denpasar (Metrobali.com)-

Seperti biasa menjelang  penutupan tahun, banyak acara penting digelar di Bali. Tingkat hunian hotel meningkat drastis. Hal ini akan berdampak pada peningkatan konsumsi energi listrik, khususnya pada puncak perayaan  menyambut tahun baru 2014.

Sebagaimana diketahui, daya mampu pasokan listrik untuk Bali hanya 790 MW, bersumber dari PLTD/PLTG Pesanggaran (250MW), PLTG Gilimanuk (130MW), PLTD/PLTG Pemaron (210MW) dan kabel laut Jawa-Bali (2x100MW). Sedangkan beban puncak tertinggi pada bulan November lalu mencapai 721 MW. Apakah ini masih cukup untuk melayani masyarakat Bali dalam perayaan Natal dan Tahun Baru?

Humas PLN Bali, Wayan Redika menjelaskan bila dalam musim penghujan belakangan ini beban puncak rata-rata memang menurun hingga 650 MW. Hal ini terjadi karena masyarakat dan industri pariwisata mengurangi penggunaan pendingin ruangan.

Ditanya soal kesiapan PLN dalam melayani Natal dan Tahun Baru, Redika menjelaskan bila saai ini pasokan cukup memadai, di samping itu pihaknya juga telah melakukan siaga pasukan pelayanan untuk mendukung hari Natal dan Tahun Baru. “Cadangan listrik kita cukup, walau belum bisa dibilang ideal”, ujar Redika, Senin (24/12) tadi siang.

Kapan bisa dikatakan ideal, Redika menambahkan apabila persediaan daya paling sedikit setara dengan pembangkit terbesar, yakni PLTG Gilimanuk dengan daya 130 MW. “Untuk menjaga agar Bali tetap terang, masyarakat harus berpartisipasi melakukan efisiensi dalam menggunakan listrik”, imbuh Redika.

Sementara itu, kondisi musim hujan juga harus menjadi perhatian bersama.  Masyarakat diharapkan untuk waspada dengan bahaya listrik saat musim hujan. Bila terjadi hal yang dicurigai membahayakan terkait dengan kelistrikan diimbau untuk segera melaporkan ke Contact Center 123.   RED-MB