Ket foto : Penampilan Kesenian Wayang Inovatif yang dibawakan oleh Sanggar Genta Wisesa serangkaian Denfest ke-13 pada Rabu (25/11) malam.

Denpasar, (Metrobali.com)

Beragam sajian hiburan turut memeriahkan gelaran Denpasar Festival ke-13 tahun 2020 ini. Serangkaian mata acara Denpasar Maprawerti turut disajikan Pementasan Wayang Inovatif. Kesenian yang dibawakan oleh Sanggar Seni Genta Wisesa ini mengambil judul Sudamala pada gelaran Denfest Virtual Rabu (25/11).

Menggunakan perpaduan antara Gambelan Gender Wayang pememntasan secara umum sama seperti pementasan kesenian wayang biasanya. Namun demikian dalam sajianya turut menambahkan unsur tarian langsung dengan penokohan Rangda dan Barong.

Ketua Sanggar Genta Wisesa, Agung Wisnawa saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kesenian Bali memang secara berkelanjutan terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Kesenian inovatif juga menjadi buah pemikiran sebagai muara dari pengembangan kesenian tradisi di Bali. Karenanya dengan memberikan sajian kesenian tradisi yang lebih inovatif diharapkan perlahan mampu menggugah masyarakat untuk kembali menyukai kesenian tradisi Bali.

“Kita ketahui bersama bahwa kesenian tradisi khususnya Wayang memang memiliki peminat yang dapat dikatakan mulai berkurang, sehingga dengan sajian yang dikemas lebih inovatif diharapkan mampu membangkitkan gairah dan kecintaan masyarakat terhadap kesenian wayang,” ujarnya

Lebih lanjut dijelaskanb bahwa adapun pada penampilan kali ini Sanggar Genta Wisesa dengan kesenian wayang kulit inovatif mengangkat judul Sudamala. Dimana, diangkatkannya judul ini tak lepas dari situasi perkembangan saat ini dimana terjadi pandemi Covid-19. Dimana diceritakan dalam purana dan sastra dimana manifestasi Dewa Siwa sebagai Dewa Rudra yang turun ke bumi untuk menemukan Dewi Durga menyebabkan adanya gerubug atau penyakit. Hal ini pun diibaratkan sebagai pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Karenanya dilaksanakan penyupatan atau penyucian bumi dan alam semesta oleh Dewa Wisnu yang turun ke bumi bermanifestasi sebagai Barong Bangkal.

“Tentunya selain dapat melestarikan kesenian wayang dan mengembangkan kesenian itu sendiri, dengan pementasan ini juga diharpkan semoga gering gerubug pandemi Covid-19 ini dapat diatasi dan segera dilebur, serta semoga denfest ke-13 ini dapat menjadi wahana kreatifitas bagi seniman di Kota Denpasar di masa pandemi covid-19 ini,” pungkasnya. (Humas Dps)