Karangasem (Metrobali.com)-
Warga Nongan Karangasem sempat dibuat gempar, lantaran salah satu warga menemukan mayat Mr X yang terluka dibagian tubuhnya disungai Banjar Tengah. Warga yang dimaksud bernama Nyoman Dana (55 tahun) asal Banjar Bucu, Nongan. Dana saat itu kebutalan lewat di sungai menemuka Mr X yang tidak lain diketahui bernama I Nyoman Gunung (65 tahun) asal Banjar Tengah, Desa Nongan, Rendang, Karangasem.

Korban saat ditemukan dalam kondisi sekarat. Dengan temuan tersebut saksi kemudian memberitahu kepada warga lainnya serta kerabat korban yang kemudian mendatangi TKP. Saat di lekukan pertolongan korban sudah meninggal dunia. Dalam tubuh korban juga ditemukan bekas gigitan pada bagian dada.

Imformasi yang didapat Metrobali di TKP bahwa peristiwa tersebut terjadi pukul 17.00 wita Senin (14/5) sore lalu. Waktu itu korban hendak ke pondok untuk melihat sapi peliharaanya. Saat lewat di sungai kecil dekat rumahnya korban mandi dulu. Saat asik mendi seekor Kera besar menyerang korban. Kera tersebut berhasil menggigit pada bagian paha kanan dan betis korban. Kemungkinan korban langsung melakukan perlawanan dan sempat lari sekitar 5 meter. Namun kera tersebut terus
mengejar dan menggigit bagian kedua pegelangan tangan korban. Gigitan kera diperkirakan memutus urat nadi salah satu pengelangan tangan korban sehingga mengakibatkan korban ambruk dan tewas di TKP.

Sementara menurut salah satu kerabat korban Komang Semarayasa 28 mengakui kalau belakangan ini kera tersebut sering menyerang warga. Bahkan empat hari lalu warga setempat sempat diserang kera hingga mengalami luka dan sempat dirawat di RS Sanglah. Bahkan Semarayasa mengakui sudah sempat melaporkan soal kera gila tersebut kepada Babinkamtipmas setempat. Namun sayang tindakan aparat lambat merespon laporan warga. “Sangat disesalkan aparat sangat lambat sampai jatuh korban. Padahal saya sudah sempat lapor ke Babinkamtipmas,” ujar Semarayasa.

Lambatnya pihak kepolisian menanggapi laporan warga, padahal kera tersebut selama ini cukup meresahkan warga sekitar. Kera ini cukup besar. Namun selama ini tidak mau berkumpul dengan kera lainya. Malah memilih menyendiri dan agresif
kepada warga. “Diduga kera tersebut stress dan dikhawatirkan terjangkit Rabies,” imbuhnya.

Sementara itu kemarin pagi Polisi dibawah pinpinnan Kapolsek Rendang Kompol I Nyoman Tusta dibantu warga setempat melakukan perburuan terhadap kera tersebut. Namun sampai berita ini diturunkan Polisi belum berhasil menangkap kera tersebut.

Sementara itu dari keterangan Polisi diakui kalau saat kejadian tidak ada saksi mata yang melihat. Sementara dari ciri – ciri luka disekujur tubuh korban menyerupai gigitan. Saat ditemukan korban ada di sungai kecil dekat Kebun miliknya. Dengan demikian tidak ada yang melihat jelas bagimana kejadian tersebut berlangsung. Korban ditemukan saksi Nyoman Dana sekitar pukul 17.30 wita. Saat ditemukan korban dalam keadaan telanjang dan terlentang dipinggir sungai. “Sudah tidak ada nafasnya,” ujar Dana kepada petugas.

Menurut Dana di TKP korban ditemukan saat itu memang banyak kera. Namun kera kera tersebut hanya bergerombol.
Sementara dari hasil visum diketahui korban mengalami luka robek pada kedua telapak tangan, paha dan betis kanan. Dipastikan luka tersebut akibat gigitan binatang. Tim medis tidak menemukan luka pada bagian vital korban. Sehingga disimpulkan meninggalnya korban karena terlembat mendapat pertolongan. Karena kejadian yang menimpa petani
malang tersebut ada di lokasi yang cukup sepi dekat perbukitan.

Korban diduga kehabisan darah terlebih lagi juga ada luka pada bagian dekat nadi kedua tangannya. Dari keterangan para saksi dan olah TKP yang dilakukan Polisi kuat dugaan kalau pelaku diserang kera saat mandi di sungai tersebut. Bahkan korban diduga sempat melakukan perlawanan. Hal ini ditunjukan dengan luka pada telapak tangan korban. Meskipun dugaan kearah serangan binatang namun polisi tetap melakukan lidik. “Diduga diserang kera, dilihat dari luka dan kesaksian warga,” ujar Kapolres Karangasem AKBP Jeffri Torunde melalui Kasubag Humas Polres Karangasem AKP Made Wartama. SUS-MB