Klungkung ( Metrobali.com )
Warga Banjarangkan, Klungkung benar benar dibuat resah oleh ulah kera gila yang satu ini. Pasalnya kera gila tersebut terhitung sudah 9 (sembilan) kali menggigit warga setempat. Sepertinya pemerintah terkait tidak serius menangani amukan kera gila tersebut. Hingga warga setempat kembali jadi korban gigitan gigi taringnya. Korban ke 9 (sembilan) yang dimaksud bernama Wayan Gede Astawa 40 asal Banjarangkan digigit pada betis kaki kirinya. Akibat dari gigitan kera gila tersebut kaki korban dijarit sebanyak 35 jaritan,

“ Ketika itu, pada Senin ( 25/2 ) sekira pukul 17.00 wita saya pas lagi sedang menyabit tiba tiba dari belakang  datang monyet itu dan langsung menerjang kaki saya,” tutur Astawa saat ditemui di rumahnya, Selasa (26/2). Tampak lima luka pada betis kirinya dan dijarit.

Menurut Astawa dirinya sempat melakukan perlawanan sengit dengan monyet sebesar anjing dewasa ini. Bahkan sempat dicekek, namun saking gesitnya, kakinya berhasil digigit. “Monyet langsung lari kebelakang dan tampak mengejek saya, bahkan setelah lari monyet tersebut naik ke pohon kelapa dan berteriak-teriak menandakan kegembiraanya,” ungkapnya sambil menahan sakit pada kakinya.

Sementara salah seorang warga, Made Suplir (40) mengaku kalau monyet tersebut memiliki gaya tersendiri saat menyerang musuhnya. Dimana, saat monyet itu datang bulu kuduknya berdiri. Selain itu, monyet itupun datang menyeringai dan tampak menepuk-nepuk dada tanda tantangan. “ kera gila itu menantang dengan nepuk dada,” ujarnya.

Sementara itu perburuan sedang dilakukan dengan cara membawa bamboo runcing dan melibatkan sniper. “warga ada yang datang bawa bamboo runcing, cangkul dan sabit selain itu ada juga yang membawa senapan angin caliber 4,5 khusus menembak monyet,” ujarnya.

Sekarang jika warga hendak pergi kesawah harus membawa peralatan lengkap. Mulai dari cangkul serampang, sabit dan bahkan ada yang mempersiapkan diri dengan bambu runcing. “Saya sengaja membawa bambu runcing untuk menusuk monyet jikalau nanti secara tiba tiba datang menyerang,” ujar Suplir.

Sementara itu Sekda Klungkung, Ketut Janapria mengatakan kalau kasus gigitan kera ini sangat membahayahan. Hingga pihaknya memanggil pejabat kecamatan dan kepala desa banjarangkan untuk membicarakan solusi kera ini. “ Kera Ini kan bekas peliharaan dan jika bisa dilakukan hati-hati pasti bisa tertangkap,” ujarnya. Selain itu pihaknya mengeluarkan dua opsi, penangkapan dengan memberikan makanan dan penembakan alias eksekusi.

Opsi pertama memberikan makanan seperti pisang melalui warga petani yang memang kerap menyabit di daerah tersebut. “Makanan berupa pisang diberikan tanpa diisi racun, hal itu supaya si kera jinak,” ucapmya. jika itu tidak berhasil, maka akan dilakukan dieksekusi yaitu penembakan, imbuh Janapria. SUS-MB