Kepala Polda Metro Jaya perintahkan tangkap pelaku politik uang

Ilustrasi persiapan TPS. DKI Jakarta akan menggelar Pilkada pada 15 Februari nanti. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta (Metrobali.com)-
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan, memerintahkan aparat untuk menangkap semua pelaku politik uang yang berkeliaran pada Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari 2017. Bagi awam, praktik politik uang ini biasa dibilang “serangan fajar”.

“Intelijen dapat informasi akan ada politik uang. Amankan, tangkap semua pelaku yang melakukan politik uang,” kata Iriawan, pada apel kesiapsiagaan pengamanan tahap pemungutan suara dalam rangka Pilkada Serentak 2017, di Monas, Jakarta, Sabtu (11/2/17).

Dia juga berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta. Dalam pengamanan Pilkada 2017, polisi menjadi penjuru dengan sokongan dari TNI dan instansi lain.

“Tidak boleh dikotori politik uang. Media tulis ini: Jangan coba-coba melakukan politik uang di Jakarta, kami akan proses hukum yang coba melakukan itu,” ujar Iriawan.

Ia meminta semua anggotanya mendeteksi dini segala ancaman dan gangguan yang ada, pun intimidasi, politik uang, manipulasi kecurangan dalam berbagai bentuk oleh partai politik tertentu.

Dia mengingatkan semua jajaran pengamanan Pilkada 2017 menjaga netralitas, tidak terlibat politik praktis karena hal itu bisa menurunkan kepercayaan masyarakat. Personel TNI dan Kepolisian Indonesia tidak memiliki hak memilih berdasarkan undang-undang dan harus netral dalam semua Pemilu dan Pilkada di Indonesia.
Polisi dengan dukungan TNI, menurut dia, juga akan mengamankan dan mengawal hasil perhitungan suara. Mulai dari proses pengiriman dari PPS ke TPS, dari panitia pemilihan kecamatan hingga ke KPUD DKI Jakarta.

“Saya minta diamankan, dikawal. Saya juga minta Bintara Pembina Desa ikut mengawal, tidak ada TNI mendekat ke TPS, saya yang tanggung jawab,” ujar Iriawan.

Anggota TNI, kata dia, akan ikut mengawasi dengan peralatan nonsenjata di TPS dengan tujuan mengamankan Pilkada DKI Jakarta 2017. Ant