Jembrana (Metrobali.com)-

Memperkenalkan kuliner khas daerah, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jembrana menggelar festival kuliner Jembrana. Festival akan digelar di Gedung Mendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah pada hari Minggu (23/2) mulai jam 09.00 sampai jam 12.00 Wita dengan menampilkan berbagai sajian kuliner khas Jembrana.

Festival kuliner rencananya akan diikuti 15 peserta se-Jembrana dari unsur masyarakat, kelompok wanita maupun pemilik warung makan di Jembrana dengan berbagai menu olahannya.

Tidak hanya dilombakan, ajang yang digelar serentak se-Bali dalam memperingati HUT PDIP ke -47 ini juga terbuka untuk umum. Masyarakat juga bisa mencicipi berbagai menu kuliner yang disiapkan panitia secara gratis.

“Kita kenal Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam karena keragaman etnis dan budayanya. Termasuk di Jembrana sendiri. Melalui festival ini, kita ingin lebih memperkenalkan lagi ragam kuliner yang ada di Jembrana” terang Ketua DPC PDI Perjuangan Jembrana I Made Kembang Hartawan didampingi Sekretaris DPC Ni Made Sri Sutharmi dan Ketua Panitia, Ni Komang Sri Kendel, Jumat (21/2).

Kembang mengattakan gelaran festival kuliner ini sejatinya juga untuk mengangkat kembali budaya asli daerah melalui aneka kuliner. Selain itu juga untuk melestarikan dan menggali potensi kuliner Jembrana agar selalu mendapat tempat dihati masyarakat.

“Era sekarang ini, ditengah dunia digital banyak pilihan menu kuliner ditawarkan. Termasuk makanan yang datangnya dari luar. Jangan sampai generasi muda kita tidak kenal masakan asli daerah” ujar Kembang.

Ia juga mengkhawatirkan, karena kurangnya perhatian akan menu-menu asli lokal, justru diklaim oleh orang lain. “Ini tidak boleh terjadi. Karena itu melalui festival kuliner Jembrana ini kita ingin memberikan panggung bagi kuliner lokal, sekaligus mendorong mereka berinovasi sesuai kearifan lokal kita miliki” tambah Kembang .

Sementara itu, Ketua Panitia Ni Komang Sri Kendel mengatakan konsep festival akan dilombakan. Setiap tim dari 15 stand akan diberikan waktu 3 jam dari proses memasak makanan sampai dengan siap dihidangkan kepada dewan juri.

Sedangkan untuk bahan makanan yang digunakan, panitia juga telah menyiapakan sejumlah ketentuan. Diantaranya kandungan bahan harus menggunakan bahan lokal serta hasil tanaman dan peternakan di daerah Bali. Bahan makanan yang digunakan diantaranya, Ikan laut atau tawar, unggas, daging babi, tempe dan tahu, Telor, sayuran, hingga makanan kreasi be-Bali.

Demikian juga dengan minuman yang telah diatur dengan menyajikan minuman tradisional (loloh Bali ) atau yang mencirikan daerah atau kabupaten masing-masing.

Sedangkan indikator penilaian yang digunakan ada lima jenis diantaranya persiapan dan kebersihan, ketepatan penghidangan dan kreatifitas penyajian, minuman tradisional (loloh Bali), tradisi dan ketrampilan makanan, dan terakhir rasa dan tekstur makanan yang disajikan.

Dalam festival kuliner ini lanjutnya, panitia menyiapkan total hadiah jutaan rupiah bagi para pemenang. Diantaranya kategori untuk juara terbaik (best of the best ), juara rasa terbaik (best taste ), juara penyajian terbaik ( best presentation ) dan juara pelayanan terbaik ( best service )” pungkas Sri Kendel.(Komang Tole)