Panusunan Siregar

Denpasar (Metrobali.com)-

Kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran menjadi pemicu inflasi Kota Denpasar sebesar 0,40 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 116,81 selama bulan April 2015, atau tingkat inflasi tahun kelender yakni April 2015 terhadap April 2014 0,32 persen.

“Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni April 2015 terhadap April 2014 sebesar 6,16 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin (4/5).

Ia menjelaskan, kelima kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan dan pemicu terjadi inflasi tersebut terdiri atas kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,61 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,74 persen.

Selain itu juga kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,66 persen, kelompok kesehatan 0,27 persen serta kelompok sandang 0,17 persen.

Panasunan Siregar menambahkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,22 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.

Demikian pula kelompok inti mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, komponen harga diatur pemerintah inflasi sebesar 0,44 persen. Sedangkan komponen bergejolak deflasi sebesar 0,24 persen.

Komoditas yang mengalami peningkatan harga meliputi bensin, bahan bakar rumah tangga, pipa paralon, bawang merah, daging ayam ras, tomat dan nangka muda.

Panasunan Siregar menjelaskan, komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan April 2015 meliputi beras, cabai rawit, telur ayam ras, cumi-cumi, daging babi, ikan kembung dan cabai merah.

Dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei, 72 kota di antaranya mengalami inflasi dan 10 kota mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Tual 1,31 persen serta terendah di Cilacap 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari 0,69 persen dan terendah di Sukabumi dan Kendari masing-masing 0,03 persen, ujar Panasunan Siregar. AN-MB