M Nasir

Jakarta (Metrobali.com)-

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan menjalin kerja sama dengan asosiasi pengusaha untuk mempercepat komersialisasi hasil-hasil riset temuan para peneliti di perguruan tinggi.

“Perlu kerja sama dengan pengusaha untuk meningkatkan inovasi dan pemecahan masalah yang dihadapi para peneliti. Selama ini banyak hasil riset hanya sebatas koleksi, belum dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” kata Menristekdikti M Nasir, usai membuka “Business Gathering & Innovation Expo” Universitas Indonesia, di Jakarta, Senin (1/12).

Menurut Nasir, berbagai riset yang dihasilkan para perguruan tinggi selama ini hanya sebatas publikasi, tidak ditindaklanjuti hingga aplikasi kepada masyarakat.

Ia menggambarkan, sejak 2008-2014 terdapat sekitar 721 riset yang dihasilkan perguruan tinggi bekerja sama dengan Kemenristek, terdiri atas kelompok pangan, energi, energi baru tebarukan, hingga sektor kesehatan.

“Harus mencari terobosan bagaimana riset-riset tersebut dapat dikembangkan dari sisi komersial. Dari sisi teknologi sudah selesai, prototipe juga sudah tersedia, tinggal bagaimana mengkomersialkannya yang sejalan dengna dunia usaha,” ujarnya.

Untuk itu tambah Nasir, perlu mensinkronkan antara hasil penelitian dengan industri dengan membuat semacam regulasi dalam pengembangan dan inovasi .

“Kita siapkan kebijakan yang dapat menjembatani hasil riset perguruan tinggi dengan dunia usaha. Kalau kendalanya di Kementerian segera saya perbaiki. Jika kendalanya pada Peraturan Pemerintah saya sampaikan kepada Presiden Jokowi agar regulasi yang menghambat itu dipangkas,” tegasnya.

Dengan percepatan kerja sama ini tambah Nasiir, diharapkan 30 persen dari total 721 riset perguruan tinggi bisa masuk tahap komersiial pada 2015.

Sementara itu, Direktur Kemitraan dan Inkubator Bisnis UI, Wiku Adisasmito mengatakan hampir setiap kesempatan, pemerintah pusat, pemda bahkan industri bicara perlunya kerjasama industri dengan pihak universitas.

Tapi sangat sedikit penelitian dan kepakaran yang diaplikasikan oleh masyarakat dan industri.

Menurut Adisasmito, berbagai kerja sama riset universitas dengan industri meliputi proyek kerjasama riset, peningkatan ketrampilan SDM, penyediaan konsultasi iptek, pengembangan jaringan formal dan informal.

“UI memiliki lebih dari 300 penelitian per tahun yang siap pakai, dan sebagian telah terdaftar pada Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI),” ujarnya.

Hasil penelitian-penelitian itu siap diimplementasikan pada industri terkait atau langsung di masyarakat luas melalui pemerintah pusat maupun daerah. AN-MB