Djoko Pekik Irianto

Jakarta (Metrobali.com)-

Kementerian Pemuda dan Olahraga fokus meningkatkan kualitas pelatihan atlet sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan peraihan medali pada perhelatan Asian Games 2018.

“Harus ada ‘special treatment’ untuk para atlet, kita manfaatkan pelatih yang kualifikasinya utuh,” kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik Irianto di Jakarta, Selasa (12/5).

Djoko membuka peluang pelatihan atlet yang ditangani oleh pelatih berskala internasional, baik pelatih asing yang didatangkan ke Indonesia atau “training camp” cabang olahraga di negara tertentu.

“Kami melihat bahwa pelatih asing yang berkualitas masih sangat kita perlukan. Yang kedua ‘training camp’ di negara-negara maju, misalnya wushu di Tiongkok, kemudian taekwondo di Korea, itu menjadi bagian dari upaya memberikan ‘special treatment’,” kata Djoko.

Selain itu, lanjut Djoko, pemerintah akan membuat sistem penilaian permainan lawan untuk mengukur tingkat kekuatan atlet negara lain. “Membuat suatu ‘sport inteligent’ untuk mengukur kekuatan lawan sehingga nanti kita betul-betul bisa mendapatkan target yang diharapkan,” kata Djoko.

Kemenpora juga berjanji akan memenuhi kebutuhan atlet dan pelatih mulai dari sarana, prasarana, hingga psikologi. “Jadi semua kebutuhan atlet dan pelatih diperlakukan secara ideal, itu harus dipenuhi. Seperti sarana prasarana, peralatannya, kemudian persiapan dalam konteks studi, faktor psikologi, dan pengawasan terhadap doping,” kata Djoko.

Djoko juga mengatakan akan melakukan seleksi yang ketat untuk menjaring atlet dengan tingkat keahlian tinggi. “Atlet harus betul-betul memiliki kualifikasi lolos pada ‘qualified selection’, betul-betul dia kandidat yang bisa bersaing menghadapi kompetisi se-Asia,” ujar dia.

Pemfokusan pelatihan atlet pun dikualifikasi lagi untuk atlet-atlet yang berpotensi menyumbang medali. “Kalau ada 20 atlet, ya itu yang akan kita godok secara serius,” kata Djoko. AN-MB