Tjandra Yoga Aditama

Jakarta (Metrobali.com)-

Merebaknya virus Ebola di beberapa negara termasuk Amerika Serikat membuat banyak negara melakukan persiapan penanggulangan, tidak terkecuali Indonesia.

“Untuk Indonesia, saya selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) sudah menyiapkan laboratorium kami untuk dapat memeriksa Ebola, kalau memang diperlukan,” kata Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektronik di Jakarta, Rabu (6/8).

Tjandra menyebut pihaknya akan menggunakan metode PCR di laboratorium BSL 3 yang ada di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang juga telah memiliki kelengkapan alat, petugas dan prosedur untuk penanganan penyakit menular seperti Ebola.

Ada enam metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi virus Ebola, apapun jenis spesiesnya, yaitu antibody-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), antigen detection tests, serum neutralization test, reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) assay, electron microscopy dan Evirus isolation dengan cell culture.

Laboratorium Balitbangkes disebut Tjandra telah siap untuk menjalankan tes dengan enam metode tersebut jika dibutuhkan nantinya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan merawat seorang pria berusia 40 tahunan yang merupakan warga Saudi yang menunjukkan gejala seperti Ebola Hemoragic Fever.

Pria yang sedang dirawat di Red Sea Hospital tersebut juga ditemui baru pulang dari perjalanan bisnis ke salah satu negara di mana Ebola sedang mewabah yaitu Sierra Leonne.

“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan laboratorium. tentu kita berharap agar hasil laboratoriumnya negatif,” ujar Tjandra.

Jika ditemui positif, maka Arab Saudi akan juga menjadi perhatian penting dunia terutama karena saat ini hanya tinggal beberapa saat sebelum musim haji 2014 dimulai dimana jutaan umat Muslim dari seluruh dunia akan berkunjung ke Arab Saudi.

“Berita lain menyebutkan bahwa Kemenkes Arab Saudi menyatakan mereka menangguhkan pemberian visa haji dan umroh bagi warga tiga negara yang sedang mengalami wabah Ebola yaitu Liberia, Guinea dan Sierra Leonne,” ujar Tjandra.

Virus Ebola menular melalui kontak langsung dengan darah atau sekret tubuh seperti feses dan tidak menular melalui udara (airborne).

Pasien Ebola memiliki gejala demam, amat lemah, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, muntah, diare, ruam di kulit, kerusakan ginjal dan hati serta perdarahan dalam tubuh.

Penyakit Ebola termasuk penyakit yang ganas dan mematikan diseluruh dunia dan belum ditemukan vaksin untuk pencegahannya. AN-MB