BANDARA NGURAH RAI 1

Jakarta (Metrobali.com)-

Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat sudah bisa diterbangkan di langit Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.

“Seluruh penerbangan sudah bisa beroperasi sejak kemarin (Minggu, 12/7), baik domestik maupun internasional,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata kepada Antara di Jakarta, Senin (13/7), terkait dampak letusan abu vulkanik Gunung Raung.

Namun, Barata mengatakan ada sebagian maskapai yang belum bersedia menerbangkan pesawatnya untuk menghindari kemungkinan terburuk, terutama untuk penerbangan internasional.

Berdasarkan “Note to Airmen” dari Kementerian Perhubungan pascaerupsi Gunung Raung di titik koordinat S0807 E11402 telah diterbitkan Ashtam atau notifikaasi terkait kondisi abu vulkanik atau kontaminasi debu Nomor 0084/15 13 Juli 2015 pukul 06.35 UTC atau pukul 13.35 WIB.

Dijelaskan, ketinggian vulkanik mencapai 15.000 kaki dengan kekuatan angin mencapai 10 knot dan arah pergerakan angin menuju Timur.

“Dampak abu vulkanik ini tidak mempengaruhi rute penerbangan domestik,” katanya.

Namun, Barata menyebutkan terdapat rute penerbangan internasional yang masih harus dihindari, seperti area R592, G578 dan B349.

Bandara Internasional Ngurah Rai Bali kembali dibuka, namun secara terbatas, yakni hanya satu landasan ancang atau “runway” yang bisa beroperasi berdasarkan “Note to Airmen” atau Notam lanjutan No. C01424/15, Minggu (12/7) pukul 15.30 WITA.

Namun, hanya dioperasikan satu “runway” atau landasan ancang, sementara itu untuk Bandara Blimbingsari Banyuwangi masih ditutup sesuai dengan Notam lanjutan Nomor No. C0524/15.AN-MB