Ket foto: Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra membuka parade ogoh-ogoh Se-Desa Adat Sumerta ditandai dengan pemukulan kul-kul/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –  

Menjelang Hari Suci Nyepi dilaksanakan upacara Pengerupukan dimana sekaa teruna di Bali mengikuti pawai ogoh-ogoh berkeliling desa dan mengitari Catus Pata. Hal yang sama juga dilaksanakan di wilayah Desa Sumerta. Terpantau di wilayah Desa Sumerta Kelod dan Sumerta Kaja Dentim pada Rabu (6/3) malam lalu dilaksanakan lomba ogoh-ogoh yang diikuti sebanyak 15 seka teruna di kedua wilayah tersebut.

Dalam kesempatan itu Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra membuka lomba ogoh-ogoh yang ditandai dengan pemukulan kulkul bersama Bendesa Adat Sumerta, Wayan Butuantara didampingi sejumlah tokoh masyarakat dan adat lainnya. Lomba ogoh-ogoh se-Desa Sumerta ini memperebutkan piala bergilir Desa Adat Sumerta.

Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra mengapresiasi pelaksanaan lomba ogoh-ogoh se-Desa Adat Sumerta. ”Pelaksanaan lomba ogoh-ogoh se-Desa Sumerta ini menunjukan pengembangan seni budaya terutama di kalangan anak muda telah berjalan dengan baik. Jati diri kebudayaan yang menjadi landasan pembangunan Kota Denpasar harus selalu disokong dengan aktifitas seni budaya yang dikembangkan dan diajarkan sedini mungkin. Modernisasi boleh saja masuk ditengah kehidupan anak-anak kita, namun hal itu jangan sampai melunturkan jati diri kita namun kita harus cerdas dalam menyikapinya dan mengkombinasikannya dengan adat budaya kita sehingga dapat memperkuat kebudayaan kita sebagai landasan pembangunan Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berwawasan Budaya,” ungkap Rai Mantra.

Ketua panitia lomba ogoh-ogoh se-Desa Sumerta, Made Dianta Waluya saat ditemui mengatakan untuk kriteria lomba ogoh-ogoh se-Desa Adat Sumerta ini dibebaskan namun dalam bahan baku pembuatannya diwajibkan menggunakan bahan organik. “ Hal ini sesuai dengan peraturan Walikota No.36 Tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan bahan plastik dan dihimbaukan juga kepada setiap sekaa teruna yang mengikuti pawai ogoh-ogoh agar tidak menggunakan sound sistem” Ujar Made Dianta Waluya.

Dalam rangka perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1941 Tahun 2019 diharapkan agar berjalan kondusif, kami juga ingin menghimbaukan kepada masyarakat agar bersama sama menjaga keterbiban. Berbagai pihak telah kami koordiansikan diwilayah kami terkait pengamanan pawai ogoh-ogoh pada malam pengerupukan dan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1941 Tahun 2019,” ujar Dianta Waluya.

Sumber: Humas Pemkot Denpasar