Nyoman Masni

Denpasar (Metrobali.com) –

Kemajuan teknologi ternyata memicu tingginya kasus kekerasan pada anak terutama kasus kekerasan seksual dan kriminal.

Ditahun 2014, kasus kekerasan seksual dan kriminal yang dilakukan oleh anak-anak angkanya sangat tinggi. Bahkan berdasarkan data Polresta Denpasar mencapai 182 kasus. Sementara di tahun 2013 ada sekitar 145 kasus yang dilaporkan.

“Setiap tahun kasus kekerasan anak selalu meningkat sekitar 20%. Hal ini dikarenakan kecanggihan teknologi yang sangat berpengaruh,” jelas Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) provinsi Bali, Nyoman Masni, via ponsel di Denpasar Selasa (20/1).

Dijelaskannya, dengan kemajuan teknologi seperti internet, hp/gadget membuat anak-anak gampang untuk mengakses segala macam hal yang dapat menimbulkan kekerasan atau kejahatan pada anak.

Pengawasan orang tua yang kurang, menurutnya juga berpengaruh terhadap kekerasan anak. Banyak anak-anak meniru gaya pacaran masa kini melalui internet dan kesibukan orang tua yang membuat anak-anak bebas untuk melakukan apa saja juga menjadi penyebab kejahatan pada anak.

Hingga kini kasus kekerasan pada anak di Bali seperti fenomena gunung es, “kelihatannya yang terdata sedikit tapi sebenarnya banyak sekali,” ungkapnya.

Pihaknya kini gencar memberikan penyuluhan serta bekerjasama dengan pihak Polsek, Polres, Kejaksaan, Pengadilan yang ada di Bali untuk terus berusaha dalam mengatasi kekerasan pada anak ini,” pungkas mantan Jaksa di Kejati Denpasar ini.

Selain itu, pihak LPA juga berharap bahwa setiap orang tua maupun keluarga agar selalu memberikan perhatian dan mengawasi anak-anaknya dengan baik dan benar, imbuhnya.SIA-MB