Denpasar (Metrobali.com)-

Setelah digelar selama tiga hari mulai 13 hingga 15 Desember 2011, Kemah Budaya IV Kota Denpasar yang berlangsung di Desa Poh Gading Kecamatan Denut akhirnya berakhir. Penutupan ditandai dengan penyerahan hadiah oleh Kadis Kebudayaan Drs. Md. Mudra,M.Si kepada masing-masing pemenang. Kamis (15/12)

Diawal sambutannya Mudra mengatakan, “apa yang didapat sekarang hedaknya bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari”. Selama anak-anak mengikuti kegiatan menurut Mudra komunikasi antar peserta sudah terbangun hal ini bisa dilihat dari makin akrabnya peserta dalam membangun kerjasama. Menurutnya ada satu hal yang bisa dipakai pedoman dalam membangun semangat, adalah apa yang dilakukan sekarang ibaratnya kita menanam. Tanaman akan tumbuh baik apabila mendapat perlakuan yang baik.

Untuk itu mulai kegiatan menanam, menyiram, memberi pupuk hingga tanaman itu berbunga atau berbuah harus mendapat perlakuan yang baik. Sama halnya dengan kegiatan sekarang apa yang anak-anak lakukan mungkin saja tidak dirasakan sekarang namun akan terasa manfaatnya dikemudian hari. Jadi bekal kemampuan yang didapat sekarang ini merupakan langkah awal sebagai upaya antisipasi yang sangat menentukan dalam mengajegkan budaya Bali. Terhadap isi dan keragaman materi dalam kegiatan Kemah Budaya kali ini juga sangat menentukan dalam membentuk karakter generasi muda sekaligus sebagai upaya dalam mewujudkan generasi yang tangguh, cerdas, kompetitif dan berahlak, jelasnya.

Untuk itu perlu dicarikan materi-materi yang lebih berinovasi sehingga mampu menggugah kreatifitas mereka. Ditambahkan pula dari sekian peserta menurut Mudra akan dipilih 6 terbaik yang nantinya berhak  mewakili Denpasar dalam ajang yang sama tahun depan. Pada kesempatan tersebut Mudra juga tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada prajuru Desa dan masyarakat Desa Poh Gading atas perkenannya menyediakan tempat untuk kegiatan ini. Sekaligus mohon maaf apabila ada sesuatu yang kurang pas atau kurang berkenan.

Sementara Suparta Wijaya dari lembaga Widyasabha selaku ketua Tim juri pada kesempatan tersebut sempat menjelaskan kepada anak-anak bagaimana cara meracik lawar yang bagus. Menurutnya anak-anak perlu mengetahui sebab kegiatan ngelawar bagi umat hindu akan terus ada sepanjang jaman. Untuk itu perlu dipahami cara ngelawar yang benar seperti; bagaimana posisi duduk, cara memegang golok, cara memilih dan meracik bumbu hingga bagaimana cara menyajikannya.

Dan tidak mustahil apabila ini ditekuni serius, selain ikut melestarikan budaya ngelawar kegiatan ini juga mampu mendatangkan keuntugan secara finansial, ungkapnya. Dari 6 jenis lomba yang digelar keluar sebagai juara umum SMAN 7, SMAN 3 dan SMAN 5. Sedangkan untuk perseorangan putra keluar sebagai yang terbaik adalah Wy. Weda Wisnawa SMAN 4 dan untuk putri Ni Kadek Yuni Gitasih dari SMAN 7 Denpasar. (Sdn.Hms.Dps.).