Densus88(3)

Surabaya (Metrobali.com)-

Keluarga terduga teroris yang ditangkap di Kedungcowek, Surabaya, mengaku tidak menyangka bila adiknya digerebek tim Densus 88/Antiteror di rumahnya, Jalan Tanah Merah Sayur I, Kenjeran, Surabaya, Senin (20/1) malam.

“Saya kaget, saya tidak menyangka kalau adik ipar saya itu terlibat (terorisme), tapi semuanya masih belum terbukti, karena itu saya pasrahkan pada kepolisian saja,” kata kakak ipar terduga teroris M, yakni Latifah, di lokasi kejadian, Selasa dini hari.

Ibu seorang anak itu menceritakan terduga teroris M semula tinggal bersama ayahandanya, namun karena sang ayah sakit-sakitan, maka sang ayah dirawat keluarga lainnya dan M ikut dirinya, sehingga isi rumahnya ada empat yakni dirinya, suami, anak, dan M (adik ipar).

“Saya benar-benar tidak tahu kalau ada bom di dalam rumah, karena M memang anak pendiam yang jarang berkomunikasi dengan tetangga. Saya sendiri jarang bertemu, karena saya berangkat kerja pukul 05.00-06.00 WIB dan M tidak ada di rumah kalau saya datang,” katanya.

Ia hanya mengetahui M terkadang keluar dengan memakai kopiah seperti orang mau mengaji. “Saya nggak menduga macam-macam, karena dia memang sempat mondok, tapi saya nggak tahu pondoknya apa dan dimana,” katanya.

Selain itu, M juga pernah berjualan telur puyuh dan roti lapis yang dititipkan ke beberapa warung. “Saya juga tidak tahu, apakah kegiatan itu masih jalan atau bagaimana,” katanya.

Tim Densus 88/Antiteror dan Polda Jatim mengintai dua terduga teroris sejak Minggu (19/1) malam dan akhirnya menangkap keduanya di sekitaran SPBU Kedungcowek, Surabaya, Senin (20/1) pukul 19.00 WIB.

Setelah dua terduga teroris berinisial R dan M itu digerebek, maka penggeledahan pun dilakukan di rumah M di Jalan Tanah Merah Sayur I itu hingga ditemukan sejumlah rangkaian bom yang berbentuk “switching” dan tabung.

Tabung itu memiliki panjang sekitar 30 cm, berdiameter 5 cm, berisi paku, dan rangkaian itu menggunakan timer. Selain, petugas Densus 88 juga menemukan buku-buku dan bendera warna hitam.

Hingga informasi ini dilaporkan, ratusan warga masih mengerumuni lokasi kejadian, tapi petugas Polda Jatim sudah melakukan sterilisasi lokasi dengan didukung Polrestabes Surabaya dan Polsek Kenjeran.

Namun, petugas sudah membawa rangkaian bahan peledak dan sejumlah barang bukti dengan dua mobil APV dari lokasi kejadian pada pukul 22.45 WIB.