pemilu-ilustrasi

Denpasar (Metrobali.com)-

Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Denpasar dari segmen kelompok marginal yang terdiri dari homoseksual, waria dan pemulung menilai kelompok masyarakat tersebut enggan mengikuti pemilu karena tidak percaya dengan calon yang ada.

“Hampir 90 persen masyarakat kelompok marjinal yang saya temui dalam melakukan sosialisasi pemilu menyatakan hal tersebut, mereka antusias, namun tidak percaya terhadap calonnya,” kata koordinator relawan demokrasi KPU Denpasar Luh Kristina Komala Sari di Denpasar, Selasa(28/1).

Untuk data pasti berapa jumlah kelompok masyarakat tersebut di Kota Denpasar, ia tidak bisa memberikan data yang jelas karena keberadaan mereka yang cenderung tertutup.

“Saya sempat diskusi terkait sosialisasi pemilu dengan kelompok homoseksual Gaya Dewata di Denpasar, mereka mengemukakan keinginan agar disediakan tempat pemungutan suara (TPS) khusus bagi kelompok mereka,” ujarnya.

Untuk TPS Khusus, lanjut Kristina, hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena KPU menyiapkan TPS berdasarkan luas wilayah dibagi dengan jumlah penduduk.

“Untuk sebuah TPS di setiap dusun paling tidak ada 500 orang pemilih yang terdaftar di tempat tersebut,” ujarnya.

Sementara dari kelompok homoseksual Gaya Dewata Denpasar Kristian mengatakan sampai saat ini jumlah keanggotaan dari kelompok tersebut sekitar 5000 orang.

“Jumlah itu yang berhasil kami jangkau. Data itu dari Juli 2010-Desember 2013,” ujarnya.

Data pasti untuk homoseksual dan waria dari kelompok tersebut tidak memiliki catatan yang pasti. “Karena keanggotaan yang tersebar luas jadi sangat sulit dilakukan pendataan,” ujarnya.

Ia menambahkan karena sebagian besar kelompok masyarakat marjinal yakni homoseksual dan waria adalah pendatang jadi mereka tidak terlalu memperdulikan politik.

“Kami sebagai kelompok maupun individu tidak terlalu mempermasalahkan politik, namun jika ada TPS khusus bagi kelompok kami akan sangat bagus,” kata Kristian.

Kelompok tersebut selama ini hanya aktif dalam kegiatan internalnya saja seperti kegiatan kesehatan yaitu penyuluhan HIV dan AIDS. AN-MB