MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Kelas melukis virtual bisa jadi hobi baru di tengah pandemi

Jakarta (Metrobali.com) –

Berada di rumah selama pandemi COVID-19 bukan menjadi penghalang untuk tetap kreatif. Perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang creativity building, Bartega, menggagas kelas melukis virtual yang bisa diikuti secara gratis.

“Melihat semuanya sekarang berjalan secara online, saat ini orang membutuhkan hal atau aktivitas baru agar dapat menginspirasi. Kita bikin aktivitas melukis sebagai hobi yang bisa kita gali,” kata Co-founder Bartega, Benson Putra, saat dihubungi ANTARA, Sabtu.

Menurut Benson, dengan dibuatnya inovasi ini, bisa menjadi kesempatan Bartega untuk dapat menjangkau lebih banyak penggunanya untuk berkarya lewat lukisan.

Sebelum pandemi, Bartega biasanya mengadakan acara kelas melukis dengan berinteraksi langsung dan berkarya bersama pada satu tempat seperti taman, hingga kedai kopi.

Namun, dengan adanya keterbatasan ini, rupanya semakin mampu menjangkau banyak orang tanpa batas karena adanya teknologi yang bisa mendukung kegiatan kelas melukis virtual yang ia gagas.

“Positifnya, kita bisa reach out ke banyak orang. Yang ikut bisa sampai ke luar kota hingga luar negeri karena kelasnya via online dan orang tak harus bertemu kita seperti event biasanya,” kata Benson.

“Hanya saja, kita enggak bisa melihat emosi orang secara langsung layaknya di kelas offline. Tetap ada plus-minusnya,” ujarnya melanjutkan.

Ia tak menampik bahwa saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa melakukan kegiatannya secara digital dan daring. Benson mengatakan, konten digital kian diminati, dan dapat menjadi salah satu peluang bagi startup untuk menjangkau lebih banyak pengguna layananannya.

Ketika ditanya mengenai strategi Bartega untuk bertahan di masa pandemi, Benson mengatakan bahwa hal terpenting adalah terus adaptif dengan cepat menghadapi perubahan.

Survive itu tergantung dari sefleksibel apa kita bisa beri produk dan service sesuai kebutuhan orang saat ini. Ada mindset juga untuk berubah, terutama di masa ini,” kata dia.

“Mengubah mindset kepada tim kalau ni tidak akan comfortable. Misalnya, ketika kita berhasil di bulan pertama, belum tentu di bulan-bulan sesudahnya kita akan sama berhasilnya,” ujarnya melanjutkan. (Antara)