Denpasar (Metrobali.com)-

Kejaksaan Tinggi Bali masih mempertahankan program kantin kejujuran di lingkungan kejaksaan dan sekolah-sekolah untuk membudayakan sikap jujur dan antikorupsi, baik kepada pegawai maupun siswa.

“Program yang dicanangkan Pak Hendarman Supandji ketika masih menjabat Jaksa Agung itu sampai sekarang masih terus kami realisasikan,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Bali Ashari Kurniawan di Denpasar, Kamis (21/11).

Melalui kantin kejujuran, lanjut dia, para pegawai kejaksaan dan siswa-siswa di sekolah dapat membiasakan diri untuk bersikap jujur tanpa pengawasan orang lain.

“Maka kantin kejujuran itu kami tempatkan di ruang depan atau lobi biar mudah dijangkau,” kata Ashari.

Ia menyebutkan semua kejaksaan negeri di Provinsi Bali, seperti Denpasar, Singaraja, Tabanan, Bangli, Gianyar, Klungkung, Karangasem, dan Negara sampai saat ini masih mempertahankan keberadaan kantin kejujuran itu.

“Kantin itu tujuannya bukan untuk mendapat keuntungan. Modalnya pun dari mereka-mereka sendiri. Harga barang yang dijual tidak seperti di toko lain karena tujuan utamanya menumbuhkan integritas dan sikap bertanggung jawab,” ujarnya.

Untuk di beberapa sekolah, Ashari megakui memang belum sepenuhnya efektif, terutama untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. “Kalau SMA/SMK sudah berjalan sampai sekarang,” katanya.

Beberapa sekolah yang membuka kantin kejujuran di bawah pembinaan Kejati Bali, di antaranya SMAN 3 Denpasar, SMAN 5 Denpasar, SMAN 6 Denpasar, SMA PGRI 1 Denpasar, dan SMA Dharma Praja Denpasar.

Selain itu SMAN 1 Gianyar, SMAN 1 Sukawati, SMAN 1 Ubud, SMAN 1 Payangan, SMAN 1 Tampak Siring, dan SMKN 1 Jembrana. AN-MB