Owner Toya Devasya I Ketut Marjana
Salah satu destinasi wisata yang ada di kawasan Kintamani Bangli dan sudah cukup populer di kalangan wisatawan mancanegara dan Nusantara, Toya Devasya, Sabtu (11/5) kemarin menggelar gathering dengan kalangan travel agent atau biro perjalanan wisata. Tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan kunjungan hingga 30 persen tahun 2019 ini. Selain mengajak kalangan travel untuk ikut membantu pemasaran, pihak manajemen Toya Devasya juga berpromosi atau menjaul paket lewat media sosial dan media online.
Hal tersebut dikemukakan owner Toya Devasya I Ketut Marjana di sela-sela gathering. Gathering dihadiri sekitar 75 biro perjalanan wisata. Hadir pada acara tersebut  Ketua Asita Bali Ketut Ardana. Dan, Ardana memuji perkembangan Toya Devasya yang sejak setahun lalu ini sangat pesat. ”Saya sangat senang, Pak Marjana yang putra daerah Bangli mampu memgembangkan objek wisata Kintamani ini menjadi sangat terkenal di seluruh dunia,” kata Ardana kepada sejumlah wartawan yang hadir di acara itu.
Dengan penambahan sejumlah objek serta atraksi wisata, kata Marjana, objek wisata yang menyajikan kolam air panas sebagai core bisnis tersebut telah didatangi sekitar 800 pengunjung setiap harinya. “Saat ini Toya Devasya telah dikunjungi 800 wisatawan setiap harinya,” ujar mantan Dirut PT Pos Indonesia tersebut.
Pada hari-hari biasa atau hari kerja, pengunjung didominasi oleh wisatawan mancanegara. “Pada hari-hari biasa, Toya Devasya dominan dikunjungi wisman. Jumlahnya sekitar 600 wisman. Namun pada week end atau akhir pekan, wisatawan domestik mendominasi,” ungkapnya.
Selain untuk mendongkrak angka kunjungan, tegasnya, gathering juga digelar untuk memberikan apresiasi kepada biro-biro perjalanan yang telah bekerja sama selama ini, yakni membawa tamu ke Toya Devasya. “Ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada biro perjalanan yang selama ini telah bekerja sama dengan kami,” tegasnya.
Untuk meningkatkan angka kunjungan, tegasnya lagi, pihaknya juga menampilkan sejumlah objek dan atraksi wisata alternatif. Pertana, kolam renang air panas sebagai core bisnis. Atraksi wisata lainnya berupa spa ayur weda. Spa ini sangat digemari oleh wisatawan mancanegara terutama dari Cina.Fasilitas lainnya berupa vila eksklusif yang dilengkapi dengan private swimming pool.
Fasilitas lainnya, ujar Marjana, berupa hikers camp. Selama ini turis yang ingin mendaki Gunung Batur, menginap di Ubud atau Nusa Dua, sementara mereka harus sudah mendaki sekitar pukul 01.00 wita. Dengan tersedianya fasilitas ini, katanya, kualitas tidur para turis akan lebih baik. “Lokasi menginap sudah ada di objek Gunung Batur,” katanya.
Terkait dengan hikers camp ini, ujarnya, sudah inklude dengan fasilitas berupa menginap, break fast dan dinner, serta memanfaatkan kolam air panas. “Semua fasilitas ini inklude dengan camp,” ungkapnya.
Fasilitas terbaru, katanya, berupa adventure berupa hiking, city tour dengan kendaraan khusus, canoing dan sebagai. Adventure digelar di air dan di darat.
Terakhir berupa culinary. Di tempat ini, tegasnya, disiapkan aneka jenis makanan seperti makanan Eropa, Cina, Balinese dan India. Semua jenis makanan akan tersedia di tempat ini. Dengan berbagai fasilitas ini, Mardana yakin, objek wisata Toya Devasya akan menjadi motor penggerak berkembangnya objek-objek wisata lain di sekitar geopark atau Kintamani ini.
Ketua Asita Bali Ketut Ardana menilai, gebrakan yang dilakukan pihak Toya Devasya sangat luar biasa. Objek wisata ini berupaya menampilkan objek dan daya tarik yang berbeda dari sudah ada.
Sebelumnya dengan melihat Gunung Batur saja, turis sudah terpesona. Saat ini ditambah lagi dengan sejumlah atraksi wisata, dia yakin angka kunjungan akan meningkat. “Kami yakin target kunjungan meningkat 30 persen tahuin ini akan tercapai,” tegasnya.
Editor : Hana Sutiawati