Jembrana (Metrobali.com)-

Warga Banjar Petapan Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Rabu (18/9) pagi dikejutkan adanya kebakaran rumah. Kebakaran tersebut diduga akibat konsleting listrik. Pasalnya rumah yang di tempati pasutri, Ketut Sudiana (50) bersama istrinya Ni Made Yarti (49) itu tidak dijumpai adanya dapur.

Dari informasi di lokasi, peristiwa terbakarnya rumah milik I Ketut Sudiana diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.30 wita. Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh Gede Armadi Nata (29), salah seorang putra I Ketut Sudiana. 

Saat kejadian, Gede sedang berada di bengkel sepeda motor miliknya sendiri, sekitar 15 meter dari rumah yang terbakar.  Dari bengkel, Gede berteriak-teriak memanggil bapaknya lantaran melihat asap tebal keluar dari sela-sela genteng rumah orang tuanya. “Saat itu saya berada di gudang samping rumah tua. Saya malah tidak tahu kalau rumah saya terbakar” jelas Sudiana, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang ukir.  

Mendengar teriakan putranya itu, dirinya  berusaha untuk masuk ke dalam rumah, untuk menyelamatkan isi rumah.  Namun saat pintu dibuka, api sudah besar dan melalap plafon kamar tidur dan kamar suci.

Menurutnya dibantu warga sekitar, pihaknya berusaha memadamkan api, namun baru bisa diatasi sekitar pukul 10.30, setelah bantuan dari unit pemadam kebakaran Pemkab Jembrana tiba dilokasi. Dari peristiwa tersebut, kerugian ditafsir mencapai puluhan juta. Pasalnya sejumlah peralatan elektronik seperti TV 21 inc, tape recorder, dua buah speeker aktif dan almari serta buffet ikut terbakar. Termasuk peralatan sembahyang di kamar suci. “Saya belum lihat semuanya, apa surat-surat penting lainnya juga ikut terbakar” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Kesosnakertran Pemkab Jembrana, Ketut Wiaspada ditemui di lokasi mengatakan mendapat informasi bahwa ada warga terkena musibah kebakaran, pihaknya langsung meminta tenaga penanggulangan bencana (Tagana) desa untuk meluncur ke lokasi dan membantu mengatasinya. “Untuk bantuan, kami koordinasikan dulu, semua sudah ada dan tinggal menyerahkan saja” ujar Wiaspada, didampingi Perbekel Desa Pergung, Ketut Wiwantra. MT-MB