Baliho Selamat Datang Untuk Presiden Jokowi (1)

Ke Bali, Jokowi Disambut dengan Baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa/MB

Badung (Metrobali.com)-

Jelang kedatangan Presiden RI,  Joko Widodo ke Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua, sepanjang jalan Raya By Pass Ngurah Rai  dan di wilayah Desa Adat Bualu, Nusa Dua Presiden Presiden disambut dengan atribut penolakan reklamasi Teluk Benoa.

 Baliho-baliho ini khusus bertuliskan ucapan selamat datang didedikasikan kepada Presiden Jokowi agar mendengar aspirasi masyarakat Bali yang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. “Kami ucapkan selamat datang kepada Bapak Jokowi, dengan harapan membantu masyarakat Bali untuk secepatnya membatalkan Perpres 51 Tahun 2014 warisan Rezim SBY” Ujar Kadek Duarsa selaku Ketua LPM Tanjung Benoa.

 Di Wilayah Nusa Dua, baliho-baliho tolak reklamasi Teluk Benoa juga didirikan. Di Nusa Dua atau di wilayah Desa Adat Bualu terdapat 2 jenis baliho berbeda, satu baliho bertuliskan “Desa Adat Bualu Tolak Reklamasi Teluk Benoa” dan satu baliho bertuliskan ucapan selamat datang kepada Presiden Jokowi. “baliho-baliho tersebut kami pasang di beberapa titik salah satunya di pertigaan Tol Bali Mandara Nusa Dua, selain sebagai sambutan kepada Presiden yang akan datang ke Bali juga merupakan sikap penolakan desa adat Bualu terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa” papar Nyoman Sueta.

 Tak hanya di Nusa Dua, masyarakat Kedonganan juga turut serta memasang baliho bertuliskan “Selamat Datang Pak Jokowi di Bali, Jika SBY Menerbitkan Perpres 51/2014 Saatnya Pak Jokowi Mencabutnya, Jangan Mau Kena Jebakan Batman SBY” sebagai wujud aspirasi mereka yang ingin disampaikan kepada Presiden Jokowi jelang kedatangannya di Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua. Baliho-baliho tersebut dipasang di berbagai titik diantaranya di pertigaan lampu merah Kedonganan dan di perbatasan antara Kedongan dan Jimbaran. “Kami pemuda pesisir berharap Presiden  mampu mengerti dan memahami pesan yang tersurat dalam baliho yang kami dirikan ini” tutur pemuda dari Desa Adat Kedonganan Wayan Gede Dwi Adnyana Putra. RED-MB