IMG_1928

Denpasar (Metrobali.com) –

Komitmen menjaga kebhinekaan, toleransi, saling menghargai dan hormat menghormati antar pemeluk agama, ditunjukan Anggota Komisi X DPR RI Dr. Ir. Wayan Koster, MM atau yang lebih dikenal dengan KBS (Koster Bali Satu), dengan memenuhi undangan Silaturahmi dan Buka Puasa bersama yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nahdlatul Ulama (NU), di Kantor DPW NU Bali Jalan Pulau Demak, Denpasar beberapa waktu lalu.

KBS yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali hadir didampingi Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali IGN Kesuma Kelakan. Sementara itu, petinggi NU yang hadir diantaranya Ketua DPW NU Provinsi Bali H. Abdul Azis, Pimpinan Cabang (PC) NU Kabupaten se-Bali, para Kyai NU, Muslimat NU, Pagar Nusa dan Gerakan Pemuda Anzor.
Ketua PC NU yang hadir adalah, PC kota Denpasar H Safi’i, PC Badung H Aab syafrudin, PC Gianyar Darmanto, PC Klungkung H Muhamad Zain, PC Bangli H Maarif, PC Karangasem H Sueb, PC Tabanan H Mustain, PC Jembrana H Arsyad dan PC Buleleng H Rahmat Baihaqi.

IMG_1996

Selain silaturahmi dan buka puasa bersama, acara ini juga diisi dengan sosialisasi usulan Bung Karno sebagai Bapak Bangsa, dimana Ketua DPW NU Bali H. Abdul Azis ikut sebagai salah satu tokoh yang menandatangani deklarasi Bung Karno Bapak Bangsa, pada malam Gelar Budaya Memperingati Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno, yang dilaksanakan di Panggung Terbuka Arda Candra, 1 Juni 2017 lalu. Kehadiran KBS ditengah-tengah keluarga besar NU bukan kali ini saja. Politisi asal Desa Sembiran  ini sudah beberapa kali menjalin silaturahmi dengan keluarga NU.

KBS dalam sambutannya mengatakan, dalam sejarah NU memiliki peranan yang sangat bersar dalam proses kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bung Karno dengan pendiri NU KH Hasyim Al Asy’ri memiliki hubungan yang sangat dekat. Dalam setiap menghadapi permasalahan, Bung Karno selalu meminta petuah dari KH Hasyim Al Asy’ri. Hubungan baik tersebut, kata KBS terjalin baik sampai sekarang antaran PDI Perjuangan dengan NU.

Begitu banyak ide dan gagasan, serta besarnya jasa beliau pada kehidupan berbangsa dan bernegara, jadi sudah sepantasnya Bung Karno diangkat sebagai Bapak Bangsa. “Indonesia harus memiliki Bapak Bangsa seperti negara-negara lain, yang selalu dijadikan panutan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”kata KBS. Ditambahkannya, dengan telah ditetapkannya 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko Widodo yang juga atas dorongan NU,  perjuangan selanjutnya adalah agar pemerintah mengangkat Bung Karno sebagai Bapak Bangsa.

Pada kesempatan berikutnya, KBS yang secara terbuka menyatakan dirinya akan maju dalam Pilgub tahun 2018, siap  lahir bathin untuk ngayah secara total sekala niskala  dengan tulus iklas dan selurus lurusnya untuk krama Bali. KBS menegaskan komitmenya untuk menjaga tradisi gotong royong, menyame braya tanpa memandang suku, agama dan golongan. “Mari kita bersama-sama membangun Bali, bersama-sama memecahkan persoalan mendasar yang terjadi di Bali. Dengan nilai-nilai agama yang kita pedomani, masalah-masalah tersebut pasti bisa kita atasi.  Yang jelas, hidup rukun, toleransi dan saling hormat menghormati dan menghargai di Bali harus kita jaga bersama,”tegasnya.

Sementara itu Ketua DPW NU Bali H. Abdul Azis mengaku sudah lama berkomunikasi dengan KBS, yang dinilainya selamu mendukung langkah-langkah NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maupun dalam masalah keumatan. ” Beliau sangat tulus dan iklas, mempunyai tujuan mulia membangun Bali dalam kemajemukan. Tentu itu sesuatu hal yang harus kita penuh,”katanya. Lebih lanjut, KBS kata dia, sangat memberikan harapan yang besar menjaga kebhinnekaan dan kemajemukan, toleransi dalam membangun Bali kedepan. Acara ini diakhiri dengan buka puasa bersama. RED-MB