Dani Setiawan

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan mengharapkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dapat melepaskan ketergantungan anggaran terhadap utang baru.

“Pemerintahan baru harus berani menyusun kebijakan APBN 2015 secara berimbang untuk melepaskan ketergatungan utang baru dan menghindari intervensi modal dalam kebijakan anggaran negara,” kata Dani di Jakarta, Minggu.

Dalam diskusi’mampukah kabinet Jokowi Susun APBN Trisakti’, Dani menyatakan kebijakan APBN yang mengutamakan cicilan pokok bunga pinjaman luar dan dalam negeri dari pada kebutuhan pokok dan kepentingan rakyat harus diubah.

“Kalau itu terus dilakukan maka jelas mencederai nilai keadilan sosial. Ini terjadi kita masih ketergantungan APBN terhadap pembiayaan utang luar negeri maupun surat berharga negara,” paparnya.

Lebih jauh Dani menyebutkan diketahui utang luar negeri Indonesia per Juli 2014 tercatat telah tembus 290,6 miliar dolar Amerika atau setara Rp3.501,2 triliun.

Utang tersebut terdiri atas utang luar negeri swasta sebesar 154,4 miliar dolar Amerika dan utang luar negeri pemerintah dan bank sentral sebesar 134,15 miliar dolar Amerika.

Sedangkan kebijakan rencana pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak, dirinya menilai langkah tersebut sudah tepat mengingat harga minyak dunia mulai menunjukan penurunan.

“Diharapkan bila APBN 2015 nanti berjalan sesuai skema maka akan menjadi batu loncatan ke depan sehingga kebijakan fiskal juga akan berjalan baik dan utang kita tidak lagi bertambah karena pos anggaran sudah tepat sasaran,” tambahnya. AN-MB