Foto: Pembukaan Event Kartini Go Surf 2021 (Kartini Berselancar Memakai Kebaya) di Pantai Kuta, Badung, Jumat pagi (16/4/2021).

Badung (Metrobali.com)-

Debur dan gelombang ombak di Pantai Kuta, Badung, Jumat pagi (16/4/2021) tak lagi kesepian. Pantai yang menjadi salah satu surga surfer dunia ini kini kembali ceria setelah debur dan gelombang ombaknya kembali dijamah para peselancar atau surfer perempuan dalam event Kartini Go Surf 2021 (Kartini Berselancar Memakai Kebaya) yang digelar di Pantai Kuta, Badung, Jumat pagi.

Event unik dan menarik ini dimana para peselancar perempuan berselancar dengan mamakai kebaya dan kamben menjadi langkah positif kembali menggeliatkan pariwisata Pulau Dewata Bali. Kartini Go Surf 2021ini kembali menghidupkan surfing sebagai aktivitas olahraga sekaligus pariwisata rekreasi dan menjadi waahana promosi pariwisata Bali yang kini mulai bangkit setelah setahun lebih “tidur lelap” dihantam pandemi Covid-19.

Program ini diinisiasi Magic Wave (Surf Community Newspaper), Barakuda (Barisan Anak Kolong Udayana) bersinergi dengan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Provinsi Bali  dan DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali, dan Bali I Miss U (BIMU), Yayasan Corti, Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) Bali, berbagai komunitas kepariwisataan dan kebudayaan di Bali dan stakeholder lainnya.

Puluhan peselancar atau surfer perempuan terlihat sangat antusias menjajal kemampuan surfingnya dalam event Kartini Go Surf 2021 ini. Bahkan peselencar perempuan mancanegara juga tak mau ketinggalan hingga anak-anak perempuan tuna rungu dari Sekolah Sushrusa Yayasan Corti Bali juga ikut berselancar menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu dan bahkan menginspirasi.

Acara juga dihadiri dan diapresiasi Perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dandim 1611 Badung, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Pertanian Kabupaten Badung dan stakeholder terkait lainnya.

Ketua Panitia Kartini Go Surf 2021 Dr. A.A.A. Tini Rusmini Gorda S.H., M.M., M.H.,menerangkan lewat Kartini Go Surf 2021 pihaknya mendukung menggeliatkan pariwisata Bali yang terpuruk selama masa pandemi Covid-19 sekaligus memkampanyekan kebaya sebagai pakaian jati diri perempuan Indonesia dengan cara berselancar berkebaya dan berkamben.

 

“Kami ingin tunjukkan Bali pada Juli 2021 siap membuka penuh pariwisata dengan prokes ketat. Wisatawan datang sehat pulang sehat. Kita wujudkan pariwisata era baru, penuh sinergi pang pade payu,” terang Tini Gorda yang juga Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Provinsi Bali dan Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali ini.

Menariknya pula Kartini Go Surf 2021 yang mengusung misi membangkitkan pariwisata lewat surfing atau berselancar juga digelar serentak di 7 Provinsi di Indonesia Jumat pagi ini. “KGS yang dimotori Magic Wave dan Barakuda juga ingin nyatakan dengan tegas bahwa anak kolong tidak selalu negatif tapi bisa hasilkan hal positif bantu pemerintah mengeliatkan pariwisata dengan cara berbudaya yakni perempuan berselancar berkebaya,” ungkap Tini Gorda yang juga Kepala Pusat Studi Undiknas dan Ketua DPD Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) Provinsi Bali ini.

“Melalui surfing, perempuan berselancar berkebaya kami ingin angkat pariwisata Bali yang selama pandemi Covid-19 minus dan benar-terpuruk. Kami lakukan event ini melalui kolaborasi penuh dengan Magic Wave, PBI, dan stakeholder lainya,” terang Ketua Barakuda Sulistiawati menambahkan.

Kekuatan Sinergi untuk Energi, Libatkan Multi Stakaholder

Pelaksanaan Event Kartini Go Surf 2021 ini mengusung spirit kolaborasi, sinergi untuk energi dengan melibatkan berbagai stakeholder dalam bingkai spirit inspirasi perjuangan Raden Ajeng Kartini. “Kami ingin buktikan kekuatan perempuan mampu kerja sinergi dan kolaborasi pang pade payu melibatkan full multi stakeholder maka semua akan lebih mudah dan tujuan tercapai lebih maksimal. Dan Kartini walau hidupnya dipasung tapi pikirannya bergerak maju,” tutur Tini Gorda yang juga Direktur Eksekutif GTS Institute Bali.

Hal lain yang patut diapresiasi adalah pelaksanaan Kartini Go Surf 2021 merupakan contoh kegiatan pariwisata yang inklusif, artinya event pariwisata yang melibatkan dan memberdayakan para penyandang disablitas sebagai bagian pengisi acara maupun peserta. “Kami laksanakan Kartini Go Surf 2021 sesuai prokes tunjukkan kami berkegiatan dengan pariwisata inklusi, libatkan anak-anak difabel tuna rungu dan Yayasan Corti,” pungkas Tini Gorda yang juga Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali dan Ketua IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini.

Penggagas atau inisiator Kartini Go Surf Piping Irawan mengungkapkan salah satu tujuan pihaknya menggelar Kartini Surf karena ingin memberikan inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk tak gentar menjadi peselancar profesional, dan kesempatan itu selalu ada. Sebenarnya Kartini Go Surf ini telah diselenggarakan sejak 2010 lalu dan sempat terhenti beberap tahun terakhir terlebih di pertengahan masa pandemi Covid-19 tahun lalu.

“Kartini yang telah disematkan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia itu disebut sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Kartini, yang terkenal dengan naskah Habis Gelap Terbitlah Terang itu menjadi inspiras bagi para perempuan Indonesia untuk memperjuangkan hak dan kesetaraan yang sama. Baik dalam bidang pendidikan, olahraga. pekerjaan, dan hal-hal lainnya,” terang Piping Irawan.

Tujuan Kartini Go Surf 2021 ini selain memperingati Hari Kartini adalah melakukan Deklarasi Anak Pantai dari Aceh hingga Papua, untuk kebangkitan pariwisata Bali dan Indonesia. Kartini Go Surf ini juga memberdayakan pemakaian kebaya pada dunia olahraga air dalam hal ini surfing, baik dari peserta, panitia, dan pameran UMKM memakai kebaya khusus untuk perempuan.

Gerakan Bawa Kebaya Jadi Warisan Budaya Dunia di UNESCO

Kegiatan ini juga bentuk dukungan terhadap Kongres Perempuan Berkebaya Indonesia 2021 yang telah dilaksanakan pada 5-6 April 2021 yang mengusung misi menjadikan kebaya sebagai aset budaya yang akan diajukan menjadi Warisan Budaya Dunia ke UNESCO dan diusulkan Hari Selasa Berkebaya dapat tercapai sesuai dengan harapan Perempuan Berkebaya Indonesia. Yang tidak kalah penting dari program Bali I Miss U agar Pariwisata Bali dapat kembali seperti sediakala dalam Era Baru.

“Salah satu rekomendasi Kongres Perempuan Berkebaya Indonesia 2021 adalah mencatatkan kebaya sebagai salah satu warisan nusantara/jati diri perempuan Indonesia di UNESCO. Kedua, merekomendasikan Selasa Berkebaya jadi skala nasional, jadi perempuan berkebaya hari Selasa,” terang IGA Agung Mirah Maheswari, Wakil Ketua Bidang Kegiatan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Provinsi Bali ini.

Karenanya melalui Kartini Go Surf 2021 ini, penyelenggara juga ingin lebi mengenalkan pemakaian kebaya ke kalangan perempuan muda milenial bahka berkebaya tidak ribet, kebaya bukan hanya untuk kalangan tua dan berkebaya bisa digunakan untuk aktivitas apapun termasuk olahraga berselancar atau surfing.

“Jadi kami edukasi dan advokasi konsepnya learning by doing karena anak muda tidak bisa dipaksa. Tunjukkan saja, pakai saja,” terang tokoh perempuan yang akrab disapa Gung Mirah yang juga Ketua Yayasan Corti Bali ini.

 

Sementara itu Sinergi Kolaborasi Pang Pade Payu dari berbagai komunitas atau organisasi pada Kartini Go Surf 2021 semakin penuh keunikan dan keseruan dan bersih sehat, karena ada bersih-bersih lingkungan pantai, ada yang melakukan edukasi sehingga Kartini adalah penjuang yang luar biasa untuk bisa pindah zona dari yang tidak nyaman menjadi lebih nyaman dan terdidik.

Acara ini juga dimeriahkan oleh aktivitas komunitas kepariwisataan dan kebudayaan di Bali mulai dari komunitas selancar, skateboard, seni musik, kriya, tari, body painting, fashion show, fotografi, pelestarian lingkungan, otomotif, pelaku usaha kuliner, UMKM, hingga komunitas difabel yang diajak bergabung dalam kegiatan surfing.

Kartini Go Surf 2021 ini juga menampilkan Deklarasi Anak Pantai, yakni sebuah doa dan pernyataan kolektif dari komunitas-komunitas untuk mendukung kebangkitan kembali pariwisata Bali. Pada akhirnya, Kartini Go Surf 2021 tidak hanya menjadi ajang perayaan Hari Kartini atau ajang main selancar (surfing) saja, tapi juga menjadi ajang bagi berbagai komunitas untuk unjuk kreativitas dan menunjukkan bahwa pariwisata Bali masih hidup dan penuh semangat.

Didukung Penuh Menparekraf

Kartini Go Surf 2021 ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang mendukung penyelenggaraan acara Kartini Go Surf 2021 untuk menyambut perayaan Hari Kartini dan sebagai upaya membangkitkan pariwisata Bali, selaras dengan kampanye Bali I Miss U.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno di Jakarta, Kamis (15/4/2021) mengungkapkan bahwa acara yang menyajikan eksibisi surfing perempuan dengan busana kebaya ini untuk menunjukkan bahwa surfing tidak identik dengan dunia laki-laki saja, perempuan juga bisa ambil peran dan berprestasi melalui surfing.

“Kartini Go Surf 2021 juga akan menjadi ajang bagi berbagai komunitas kepariwisataan dan kebudayaan di Bali untuk saling bersinergi, serta membuka ruang inklusi bagi komunitas difabel untuk ikut unjuk kreativitas, serta menunjukkan bahwa pariwisata Bali penuh semangat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga mengajak masyarakat, para perempuan Indonesia, khususnya Bali, untuk ambil bagian, terus menggelorakan semangat juang Ibu Kartini.

Semangat juang untuk saling menjaga dan mengingatkan protokol Kesehatan yang berkonsep Cleanliness, Health, Safety Environmental Sustainability (CHSE), agar dapat segera bangkit bersama dari pandemi Covid-19 ini, demi kebangkitan kembali pariwisata Bali, guna memulihkan ekonomi negeri. (wid)