Keterangan foto: Warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara menerima bantuan sembako dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, Sabtu (4/7)/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara menerima bantuan sembako dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana. Penyerahan bantuan paket sembako dilaksanakan di Kantor Desa Kaliakah, Sabtu (4/7).

Bantuan paket sembako diserahkan secara simbolis oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Putu Artha kepada keempat Kelian Tempek di Banjar Munduk, Desa Kaliakah.

Nampak hadir saat penyerahan bantuan paket sembako, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok, Kabag Ops Polres Jembrana Kompol Wayan Sinaryasa, Plt Kadis Sosial dr. Made Dwipayana, Plt BPBD Jembrana Ketut Eko Susila Artha Permana, Perbekel Desa Kaliakah, Made Bagiarta, Bendesa dan tokoh masyarakat Desa Kaliakah.

Bantuan paket sembako berupa beras, mie instan, gula pasir, telor dan minyak goreng ini untuk memenuhi kebutuhan warga Banjar Munduk sehari-hari selama 14 kedepan. Selain bantuan paket sembako juga diserahkan alat APD (Alat Pelindung Diri) untuk jajaran perangkat desa dan adat serta petugas lainnya yang bertugas menyalurkan bantuan.

Plt Kepala Dinas Sosial Jembrana, dr I Made Dwipayana mengatakan bantuan paket sembako yang disalurkan kepada 289 KK atau 990 orang warga di Banjar Munduk, Desa Kaliakah bersumber.dari Belanja Tak Terduga APBD Perubahan Jembrana tahun 2020.

Bantuan yang disalurkan disesuaikan dengan jumlah jiwa dalam satu KK, sehingga nilai bantuan yang diterima warga tentu jumlahnya akan berbeda- beda. Beras misalnya. Perorang mendapat 5 Kg beras untuk selama 14 hari. Jika dalam satu KK terdapat 2 orang, akan mendapatkan beras 10 Kg.

“Kusus telur, karena sifatnya tidak tahan lama, kita salurkan bertahap” terang Dwipayana.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha menekankan agar selama karantina wilayah seluruh warga di Banjar Munduk bisa disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga seluruh tahapan karantina bisa diselesaikan dengan baik dan tidak sia-sia.

“Kita semua tentu tidak berharap hal ini sampai terjad. Karena dengan memilih opsi karantina berarti ada sejumlah pembatasan, baik itu aktivitas ekonomi, sosial, adat dan sektor produktif lainnya” ujarnya.

Namun lanjut Bupati Artha, karantina banjar harus dilaksanakan sebagai upaya untuk mencegah meluasnya penyebaran virus (Covid-19), sekaligus untuk melindungi warga, tidak hanya warga di lingkup Banjar Munduk atau Desa Kaliakah, tetapi juga warga Jembrana keseluruhan.

Sedangkan Bantuan logistik yang disalurkan menurutnya selain membantu memenuhi kebutuhan dasar warga, juga agar warga bisa fokus dalam menyelesaikan masa karantinanya sesuai protokol kesehatan.

“Saya sudah minta supaya jajaran aparat di desa dan adatnya bisa melakukan pengawasan dengan baik. Pengawasannya juga disokong dri Sat Pol PP, TNI dan juga Polri” ujar Bupati Artha.

Kepada petugas yang menyalurkan sembako Bupati Artha berpesan agar penyaluran logistik bisa dikerjakan dengan serius dan didistribusikan secara merata.

“Sebaik baiknya kita bekerja pasti ada kekurangan. Karena itu, jika ada kekurangan segera disampaikan. Jangan malah ribut. Semua harus bersinergi, bersama-sama bahu membahu saling membantu” pesan Bupati Artha. (Komang Tole)