Karangasem (Metrobali.com)-

Kabupaten Karangasem benar-benar tangguh dalam mempertahankan reputasi perolehan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN). Betapa tidak, selama ini Karangasem sudah 10 tahun mampu mempertahankan prestasi membangakan di bidang penataan moda transportasi Kota.  Tahun 2013 ini Karangasem kembali mengulang sukses spektakuler meraih Tropy Wahana Tata Nugraha, diserahkan Menteri Perhubungan EE Mangindaan melalui Dirjen Perhubungan Darat Drs. Suroso Alimoeso kepada Bupati Karangasem I Wayan Geredeg di Surabaya Kamis (3/10) lalu.

Bupati Karangasem I Wayan Gredeg mengaku bersyukur atas kembali diraihnya penghargaan Wahana Tata Nugraha tahun ini. Meski demikian upaya pembenahan masih harus tetap dilakukan, seperti  bidang lalu lintas, kenyamanan, dan keamanan agar dapat diciptakan moda angkutan transportasi kota Amlapura yang lebih memadai.

Penataan moda angkutan transportasi kota sangat penting artinya mengingat kedepan perkembangan dinamika arus kendaraan akan semakin tinggi. Untuk itu secara bertahap dari tahun ke tahun senantiasa diperlukan upaya untuk mengendalikan aspek-aspek transportasi baik masalah keterminalan, rambu, halte, arus kendaraan, fasilitas pendukung lain serta kebijakan yang berpihak kepada sistim penataan yang pro masyarakat. Hal tersebut penting dilakukan mengingat pengguna utama jalur transportasi adalah masyarakat khususnya kelompok masyarakat ekonomi kecil menengah.

 ”Mari turut bersama-sama menjaga prestasi tersebut melalui ketaatan terhadap aturan di bidang lalu lintas karena keberhasilan ini bukanlah ditentukan dari pemerintah tetapi justru oleh masyarakat.  Karena ketertiban pengguna jalan adalah semua pihak termasuk masyarakat Karangasem sendiri,” ujar Bupati Geredeg.

 Sementara itu, Menteri Perhubungan RI, EE Mangindaan, saat menyerahkan Tropy tersebut mengatakan, pemberian tropy WTN dirangkaikan dengan Rakornis dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja serta  mensinergikan langkah kerja Institusi, baik dari Pusat sampai ke Daerah agar dapat menuntaskan berbagai permasalahan. Selama ini seolah segala permasalahan itu ada dipundak pemerintah pusat, padahal sebagian besar permasalaha juga tanggungjawab daerah. Bahkan saat ini permasalaha perlu di balik dimulai dari bawah untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan kemudian diselesaikan dan dituangkan dalam program-program ke depan katannya.

 Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan I Komang Daging, S.Sos, M.Si, menambahkan,   ke depan kondisi ketertiban lalu lintas Kota Amlapura diharapkan dapat dilakukan peningkatan bisa menjamin dari segi keamanan dan kenyamanan, sehingga penggunaan sarana angkutan transportasi umum makin menarik dan berdayaguna bagi masyarakat. Sejak lomba WTN dilaksanakan pada tahun 1995, Kota Amlapura sudah berhasil meraih tropy  sebanyak 10 kali  diantaranya 2 kali plakat  (2007, 2012) 3 tahun berturut-turut sebanyak 2 kali  yakni tahun (2005, 2006, 2007) dan tahun (2008, 2009,2010). Tahun 1998 lomba terhenti karena terjadi gejolak masa reformasi. Lomba yang kembali dilaksanakan tahun 2002, Amlapura juga berhasil menyabet tropy hingga berlanjut 2 tahun berturut-turut tahun 2002/2003 dan 2003/2004. Lomba kembali terhenti  tahun 2004/2005 karena adanya gelar pesta demokrasi Pemilu  2004, kembali pada lomba tahun 2005/2006 Amlapura juga berhasil meraih tropy WTN.

 ”Satu-satunya tropy lepas dari genggaman Amlapura dan hanya memperoleh plakat adalah pada lomba tahun 2006/2007 akibat kurang dimanfaatkannya penggunaan sabuk pengaman. Namun tropy kembali diraih pada lomba tahun 2008/2009 dan tahun 2009/2010 ini juga sukses mempertahankannya, dimana tropy  diserahkan  Mentri Perhubungan Freedy Numberi tahun 2010,” ujarnya.

 Sedangkan, Tahun 2010/2011 Karangasem hanya kebagian plakat saja namun kembali bisa meraih tropy untuk penilaian tahun  2012/2013 diterimakan tropynya tahun 2013. Kini untuk penilaian lomba WTN tahun 2013 hasilya langsung diserahkan tahun 2013 juga. BUD-MB