Karangasem ( Metrobali.com )
Kemajuan Karangasem  diberbagai bidang pembangunan,  mendapat apresiasi sejumlah kalangan di Bali. Dalam acara interaktif di salah satu media TV, mendapatkan atensi positif dari masyarakat. Sejumlah pertanyaan yang mengemuka seperti masalah sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya alam Karangasem, galian C batu tabas, sampai masalah gepeng juga menjadi bagian  dari dinamika pertumbuhan  Karangasem.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH mengatakan, pengelolaan sumber daya alam Karangasem senantiasa bertautan dengan pola kebijakan, ketersediaan sumber dana serta apresiasi investasi yang terus digalang. Keberanian melakukan langkah terobosan bagi Pemkab dalam menggalang investasi pembangunan yang bersumber dari pendanaan pusat, Propinsi maupun partisipasi swasta dan pihak ketiga, berjalan selaras dengan kemampuan swadaya masyarakat yang selama ini berhasil dikembangkan.

Dikatakan, tanpa upaya keras dan kerjasama serta getol menjajagi sumber-sumber keuangan di pusat,  tidak mudah bagi Karangasem untuk bisa menggali potensinya mengingat keterbatasan yang dimiliki terlalu komplek, selain keterbatasan finansial, sumber alam dan juga sumber daya manusia. Namun demikian Karangasem tidak mau berdalih dan beralasan untuk tidak berbuat. Dengan segala kemampuan didukung seluruh elemen pembangunan yang ada maka sejauh ini Karangasem telah berhasil mencapai sukses dalam pelaksanaan pembangunan seperti dibidang PAD, infrastruktur, penurunan kemiskinan dan  paket program sektoral yang sudah terbukti memberi akses pertumbuhan memadai.

Disamping itu Karangasem juga berhasil menangguk dana pembangunan relatif besar dari pusat seperti untuk pembiayaan mega proyek pembangunan dermaga cruise, pembangunan instalasi pembenihan udang, pembangunan instalasi  kerang mutiara, pembangunan infrastruktur kesehatan, penidikan, jalan dan reklamasi pantai dan rehabilitasi lahan.

Saat ini Karangasem juga sedang memperjuangkan pembangunan skala besar tahap berikutya dalam rangka menggenjot pembangunan pengentasan kemiskinan. Empat skala besar meliputi, Kelanjutan Pembangunan Dermaga Cruise Tanah Ampo,  Rintisan Pelabuhan Barang Amed – Ampenan (Lmbok), Perluasan Pembangunan Jalan By Pass Profesor Mantra hingga ke Bali Timur dan Bali Utara serta Pengalihan status Jalan Lingkar Seraya menjadi jalan nasional.

Menurut Bupati Geredeg, tanpa ketersedian infrastruktur yang memadai, tidak mudah bagi Karangasem bisa lepas dari kemiskinan, untuk itu upaya keras terus digenjot bekerjasama dengan pemeritah pusat dan propinsi. Untuk diketahui kata Geredeg, untuk pekerja Kapal Cruise saja,  Karangaem sudah mengirim tidak kurang dari 8.000 orang sehingga bisa mendatangkan devisa ratusan milyar rupiah per tahun. Hal ini juga mendorong agar pemeritah pusat segera menyelesaikan Dermaga Cruise  sehingga  dampaknya ke depan bisa menjadi gantungan income daerah dalam mengetaskan kemiskinan.

Pemkab Karangasem difasilitasi PT Karangasem Sejahtera sesuai Keputusan Mentri Perhubungan RI siap  menjalankan amanat untuk mengelola Dermaga Cruise nantinya, jika pemerintah pusat sudah komit membangun hingga rampung. Bahkan untuk mendukung keberadannya telah dirintis  Pasar Tradnisional bernuansa Modern dan Pasar Seni, dengan investasi pinjaman dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar  49M.

Menjawab permasalah seputar gepeng, Bupati Geredeg mengaku tidak bisa berbuat banyak sendirian tanpa peran Kabupaten dan Pemprop mengingat keberadaannya sudah mencakup lintas Kabupaten. Jika ada kesepakatan untuk tidak memberi sedekah bagi gepeng dan pendidikan di sumber gepeng digenojot, optimis generasi mereka bisa dipotong dan kelak tidak ada lagi generasi penerus gepeng. Gepeng sejumlah 105 orang itu saja sesungguhnya yang masih saja mengesankan ada banyak gepeng.
Khusus menjawab soal produksi miras arak Bali, Bupati Geredeg menanggapi, bahwa kedepan diarahkan tumbuhnya kerjasama antara pengusaha dengan produsen arak / pengerajin khususnya menghilangkan  unsur metanol hingga 0%, labelisasi   serta standarisasi internasional  sehingga layak untuk dieksport. SUS-MB