Sumenep (Metrobali.com)-

Pasca di laporkan nya Kaplsek Nonggunong Sumenep Madura Jatim IPTU Bahril Mannan ke Propam Polres Sumenep oleh Muhammad Tosan warga Desa Telaga, Kecamatan Nonggunung Sumenep Madura Jatim, aksi terror kepada warga semakin menjadi-jadi. Dua warga Desa Telaga, Kecamatan Nonggunung, Kabupaten Sumenep yang menjadi saksi atas tindakan indissipliner Bahril Mannan, yakni Syamsuddin dan Sahrawi harus kehilangan harta bendanya.   Hasil bumi berupa jagung yang mereka kumpulkan bertahun-tahun yang diletakkan di sebuah gudang ludes di bakar orang tidak dikenal Sabtu (17/8) lalu. Beruntung, hewan ternak mereka yang diletakkan berdampingan dengan gudang penyimpanan hasil bumi tersebut lepas dari ikatan nya. Sehingga, hewan peliharaan Syamsuddin dan Syahrawi selamat dari amuk si jago merah.

Aksi pembakaran kandang sapi dan gudang milik Syamsuddin dan Syahrawi waktunya hampir bersamaan. 

Menurut keterangan saksi mata yang enggan namanya di sebutkan dengan alasan keselamatan Rabu (28/8) mengatakan, malam itu diri nya melihat 3 orang membawa jerigen. Awalnya ia tidak curiga kalau yang di bawa tiga orang itu adalah solar. Namun saat berpapasan dengan tiga orang tersebut, ia mencium bau solar. Ia beranggapan kalau solar tersebut dibeli sebagai persiapan melaut. “Awalnya saya tidak curiga dengan tiga orang tersebut. Namun saya tidak habis pikir, saar berpapasan dengan saya, ketiganya membuang muka.  Dua orang dari mereka saya tidak kenal, sementara yang satu, karena sedang gelap, saya tidak tahu pasti. Namun sepertinya saya kenal,” ujar sumber tersebut.

Syamsuddin dan Syahrawi tahu kalau kandang dan gudang nya terbakar, setelah ia mendapat laporan dari warga yang rumahnya berdekatan dengan kandang dan gundang mmilik keduanya. Setelah tahu kandang dan gudangnya terbakar, Syamsuddin bergegas melapor ke Mapolsek Nongggunung Sumenep. Namun sampai api padam, tidak ada satu pun  petugas dari Polsek Nonggunung datang ke lokasi.

“Saat saya melapor, saya diterima langsung oleh Kapolsek Nonggunung IPTU Bahril Mannan. Karena pagi itu mati lampu, laporan saya hanya dicatat dengan menggunakan pulpen oleh pak Kapolsek.  Anehnya,  Pak kapolsek bukannya menyelidiki motif kejadian tersebut, namun pak kapolsek menuduh saya punya musuh.  Saya jawab, saya tidak punya musuh pak. Tapi saya jadi saksi di Polres Sumenep,” ujar Syamsuddin kepada Metrobali.com Rabu (28/8) tadi pagi.

Sudah sepekan lebih, aparat kepolisian belum bisa menangkap pelakunya. Bahkan, sampai saat ini polisi belum memanggil saksi mata. Kurang koperatif nya aparat kepolisian, sebagian besar warga Desa Telaga, Kecamatan Nonggunung Sumenep Madura Jatim  beranggapan Polisi tebang pilih dalam menangani masalah. “Sebelum melapor, saya sudah menduga, laporan saya diterima namun sulit ditindak lanjuti, sebab saya menjadi saksi di propam Polres Sumenep atas tindakan Pak Kapolsek yang indissipliner,” Tambah nya.

IPTU Bahril Mannan di laporkan oleh Muhammad Tosan ke Propam Polres Sumenep karena Bahril Mannan memaksa Tosan membuat surat pernyataan yang isi nya membuat resah warga. Bahkan Bahril Mannan mengatakan kepada banyak orang, kalau Muhammad Tosan tidak waras. Tidak terima dengan tindakan Bahril Mannan, Muhammad Tosan melaporkan Kapolsek Nonggunung tersebut ke Propam Polres Sumenep. Namun sampai saat ini, kasus tersebut terkesan d idem kan oleh Propam Polres Sumenep.EMHA-MB