Kapolda Bali Sarankan Pertemuan Sebelum Pleno KPU
Denpasar (Metrobali.com)-
Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen (Pol) Arif Wachyunadi menyarankan Komisi Pemilihan Umum menggelar pertemuan lengkap yang dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah di provinsi dan kabupaten/kota sebelum putusan pleno hasil pilkada.
“Pertemuan lengkap ini di satu tempat ini untuk memberikan semangat sebagaimana sebelum kampanye yang berisi deklarasi dan imbauan untuk bersama-sama menjaga keamanan Bali,” katanya dalam rapat koordinasi rekapitulasi suara, di Denpasar, Sabtu (18/5).
Arif berpendapat sebaiknya pertemuan lengkap itu diadakan sekitar 22-23 Mei 2013. KPU Bali menjadwalkan penetapan pemenang Pilkada Bali pada pleno 27 Mei mendatang.
“Selain dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah, pertemuan tersebut juga harus dihadiri oleh pasangan calon, tim sukses dan tokoh-tokoh masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, ia menyebut saat ini kotak suara yang berada di 57 kecamatan dalam penjagaan ketat dari semua pihak, termasuk dari TNI/Polri. “Mari kita jaga bersama karena proses masih berjalan sampai dengan penghitungan di KPU kabupaten/kota dan finalnya di KPU provinsi,” ujarnya.
Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya sependapat dengan Kapolda Bali untuk diadakan pertemuan lengkap sebagai upaya untuk melihat komitmen kedua kandidat untuk siap menang dan siap kalah.
“Kedua pasangan harus diingatkan kembali supaya dapat menerima apapun yang nanti diputuskan oleh KPU. Kita sebaiknya mengambil contoh pemilihan di Palembang dapat berjalan dengan damai, meskipun hanya terdapat selisih delapan suara,” katanya.
Politisi dari PDI Perjuangan ini mengharapkan pasangan calon yang menang dan pendukungnya nanti tidak menyampaikan euforia yang berlebihan, demikian juga pihak yang kalah supaya bisa legowo.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali dan kedua tim karena sampai saat ini tahapan pilkada telah berlangsung dengan aman damai,” ucapnya sembari meminta media supaya menyampaikan pemberitaan yang berimbang dan tidak provokatif.
Pilkada Bali yang telah digelar 15 Mei lalu, diikuti oleh dua pasangan calon Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta. Namun, hingga saat ini belum dapat dipastikan pemenangnya karena hasil perhitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei tak mampu dijadikan acuan, akibat selisih perolehan suara yang sangat tipis. INT-MB
7 Komentar
Idea yg bagus pak kapolda….
Ditingkat elit damai ditingkat bawah pasti mengikuti
Smoga Bali tetap aman dan damai….
“Kapolda Bali Sarankan Pertemuan Sebelum Pleno KPU” ini artinya Kapolda dan intelnya udah tau spa pemenang sejatinya PilGub Bali,,, hingga akhirnya dibuatkan pertemuan utk deklarasi damai menang dan kalah!!!
Terima kasih buat intel” daerah/TPS yg tlah bekerja semaksimal mungkin!!
Yang tau brp jumlah real suara, siapa pemenang sudah banyak orang tau dan brp suara yg digelembungkan juga sdh banyak org tau, makanya Pilkada kali ini perlu ditindak tegas siapa yg main curang dlm penggelembungan suara termasuk para bupatinya. Agar bali jadi contoh pilgub yg bersih dan jujur di Indonesia.
Kabupaten mana saja ……. Catat Bupatinya dengan tinta merah. Khusus yang janda cepat carikan pendamping supaya status di KTP tidak tertera status Janda
@preman jangkrik, sing dadi keto, iri adane to…..kami warga Tabanan bangga punya bupati seperti ini, karena yang ini hanya ada di Tabanan, tidak ada di daerah lain….Sebentar lagi di Tabanan akan banyak tercatat di Rekor Muri khususnya hal yang aneh aneh…
@preman jangkrix,,,bupati janda itu sdh dipersembahkan buat tuan cenk blonk(acenk fikri blonk),,,
Kita sudah tahu dan hanya pura pura tidak tahu, partai apa yang suka bikin rusuh dan ulah di Bali…….dasar aparat saja yang katrok dan berat sebelah.