Kapolresta Denpasar : Keributan Oknum Ormas Dipicu Kesalahpahaman
Denpasar (Metrobali.com)-
Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar AKBP Djoko Hariutomo mengatakan bahwa keributan yang melibatkan dua organisasi kemasyarakatan (Ormas) dipicu oleh kesalahpahaman yang dilakukan oleh oknum di dalam ormas tersebut.
“Tidak ada bentrok karena ini hanya kesalahpahaman yang dilakukan oleh oknum perorangan bukan massa,” katanya saat meninjau lokasi kejadian, Senin (14/10).
Menurut dia, dua oknum tersebut berasal dari dua ormas besar di Pulau Dewata yakni Laskar Bali dan Baladika.
“Ini masalah sendiri-sendiri, biasa kalau kemudian dia meminta bantuan ke teman-temannya dan mereka datang. Tetapi jangan disampaikan itu bentrok,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki permasalahan yang melatarbelakangi terjadi keributan yang melibatkan oknum pada ormas tersebut.
“Ini yang masih diselidiki. Kami akan cari keterangan untuk mendalami apa yang terjadi,” tambahnya.
Hingga saat ini pihak kepolisian belum mengamankan sejumlah orang yang menjadi pemicu keributan tersebut karena polisi masih melakukan proses penyidikan.
Sebelumnya, sejumlah warga sekitar menceritakan bahwa sempat terjadi keributan kecil yang terjadi sekitar pukul 11.00 Wita.
Namun keributan semakin bertambah besar dengan melibatkan ratusan orang dengan membawa senjata berupa pedang sekitar pukul 13.00 Wita. AN-MB
13 Komentar
Bubarkan ormas !!!!sing ade gunane lakar ngae uyut dogenan
BUBARKAN
Tapi kayaknya ga bisa
karena ada oknum pejabat yang berkepentingan didalamnya
contoh…..
salah satu pasangan di CAGUB bali yang udah lewat aja didukung salah satu ormas itu
ckckck
bebedag poleng ormas-ormas ne, gae usak gumi gen ci de….. gae beneh2 alih!
Kumpulan preman dan macan hanya digunakan utk kep.politik dan intimidasi masyrakat,bukti kurang tegasnya aparat
konden ade bukti ormas2 totonan mengamankan BALI,.tapi sube liu bukti ngae rusuh dn merusak suasana aman di BALI. sube ngelah ijin ormas2 totonan? yen sube, berarti tanggung jawab ne mesuang ijin ento, yen konden, tunggu apa lagi? jeg bubarkan, lamun takut membubarkan, jgn salahkan masyarakat punya opini ada udang dibalik batu.
Anggon genne men ngae ormas masi patuh-patuh jak nyame bali.
Waktu mis world pesuang kesaktiane jak wanene mare rage percaye ente wanenn
Peturu nyame bali ajak mesetset lek atine
Memalukan ormas ini, ribut pribadi jadi massa datang, paling – paling ceritranya masalah lahan yang diperebuti, semestinya sama satu propesi jangan saling mendahului.
Baang be bangke ditu pade mabesik pang tawange asane
bubar kan ormas2 yg merusak citra bali ….untuk apa di kasi hidup membuat masyarakat resahhh aja…!!
Amen ci getap..matian ibane pang acepok banjar metulungan sik ci e..pang sing bani ci bani ajak liu gen
Baang mesiat peturu nak jago, kan sing mengganggu nak biase2 dadine ow?
rochineng harus brtanggung jawab…memalukan. Ponglik ksatria membina anggotanya shg tdk jd provokatif. bubarkan saja ormas macam itu..hanya ngae rusuh gen di gumi bali…lek atine rochineng, dadi pejabat penting kok malah bikin kacau…mana komitmenmu menciptakan ajeg bali. mana Bali Mandara yg kamu dengungkan…dasar rochineng gagal mengendalikan massa. bangke be…