Jimbaran (Metrobali.com)-

Acara pendidikan dan pelatihan SAR dan Selam Gugus Muda PANDAWA (Pemuda Andalan Warga) Indonesia, resmi di buka oleh Deputi peningkatan kapasitas kemenpora, yang di wakili oleh Drs.Supadi,M.Si selaku kabid pemanfaatan IPTEK ASDEP peningkatan kapasitas pemuda kemenpora RI, Selasa (29/11) di kantor SAR Denpasar, Jl. Raya Uluwatu, Jimbaran, Badung.

Pelatihan ini akan diadakan di Bangli yaitu di Gunung Batur, pantai Tulamben Karangasem dan di kantor SAR Denpasar. Pada pembukaan pagi tadi, juga di berikan sambutan oleh Ketua Yayasan Kapinis Bandung, Kepala Kantor SAR Denpasar, Bupati Bangli yang di wakili oleh Kesbang. Polinmas. Kab. Bangli.

Dalam sambutannya, Kesbang Polinmas Kab. Bangli A.A. Alit Darmawan mengatakan, sangat perlu di adakan pelatihan dan pendidikan SAR and Rescue ini, mengingat di daerah kami adalah daerah yang rawan bencana alam, seperti adanya gunung berapi, lembah-lembah yg rawan longsor.

Alit Darmawan juga berharap, dengan pelatihan ini Masyarakat terutama Pemuda, dalam hal ini di harapkan mampu untuk berperan aktif jika terjadi bencana alam.

Peserta yang mengikuti acara pelatihan ini berjumlah 60 orang, Diikuti oleh seluruh komponen Menwa,  Mapala, KSR dan Komponen masyarakat umum dari seluruh Indonesia, yang akan dilaksanakan dari tanggal 29 November 2011 – 12 Desember 2011. Supadi menyatakan, pelatihan ini bertujuan sebagai suwatu wahana bagi penguatan karakter-karakter muda, yang “maaf” belakangan ini agak kurang menggembirakan, jadi dalam diklat ini ada karakter-karakter yang perlu di angkat, seperti peduli pada orang lain, kesediaan membantu menjadi sukarelawan, dan banyak lagi karakter yang harus di tumbuhkan melalui media seperti ini”, Ujarnya usai pembukaan pelatihan pagi tadi.

Wawan Purwana sebagai ketua Yayasan Kapinis Bandung, yang menjadi rekanan sebagai penyelenggara dari kegiatan ini juga menambahkan, sangat perlu pelatihan-pelatihan seperti ini, karena jika terjadi bencana alam, banyak masyarakat yang bergerak dan terjun ke lapangan terlebih dahulu.  ‘’Namun karena kurangnya skill atau keahlian di bidang SAR and Rescue, itulah  yang menjadi penghalang, karena masyarakat bingung harus bertidak bagaimana, maka dengan di adakannya pelatihan seperti ini, masyarakat tau apa dan bagaimana yang harus di lakukan saat terjadi bencana,” katanya.

Wawan Purwana  sebagai ketua panitia dari pelatihan ini mengungkapkan, bahwa mereka sudah sering melakukan kegiatan pelatihan seperti ini di daerah Bandung, dan ini adalah kali pertama kapinis bekerja sama dengan Pemkab Bangli, dan dari Pemerintah Pusat  juga akan mengadakan pelatihan ini setahun sekali. Materi yang akan di berikan kepada peserta didik, juga sesuai dengan kurikulum dari BASARNAS. GAB-MB