Kapal induk kelas Nimitz USS Abraham Lincoln transit di Samudera Atlantik dalam sebuah latihan militer, 30 Januari 2019.

Pentagon, (Metrobali.com)-

Gugus tugas penyerang yang dilengkapi kapal induk USS Abraham Lincoln dan empat pesawat pembom B 52 tiba di kawasan Timur Tengah setelah keprihatinan muncul sehubungan kemungkinan rencana Iran untuk menyerang sasaran-sasaran Amerika.

Gugus tugas kapal induk itu sudah selesai transit pada Kamis (9/5) dan melewati terusan Suez, kata juru bicara Komando Sentral Kapten AL William Urban. Dia juga mengatakan, dua pesawat pembom B-52 tiba di kawasan pada Kamis, dan dua lainnya Rabu (8/5).

Pesawat pembom itu kini ada di Pangkalan Udara Al-Udeid, Qatar, demikian konfirmasi pejabat pertahanan.

Permintaan akan lebih banyak aset militer di Timur Tengah merupakan tanggapan langsung atas sejumlah petunjuk dan peringatan yang mengkhawatirkan dan bersifat eskalasi dari Iran, kata Panglima Centcom Jenderal Marinir Kenneth Frank McKenzie pada Rabu di Washington.

Panglima Angkatan Udara Amerika Jenderal David Goldfein mengatakan gerakan militer yang cepat ini mengirim pesan bahwa Amerika mampu menghadapi ancaman apa saja, kapan saja, dan dimana saja.

Kekuatan militer Amerika ini tiba di Timur Tengah pada saat para pemimpin Eropa mengecam ancaman dari Iran yang hendak memulai kembali program nuklirnya, sebuah langkah yang melanggar persetujuan global bersejarah itu.

Beberapa jam sebelum sanksi baru diberlakukan Rabu oleh Amerika, Presiden Hassan Rouhani mengatakan, Iran akan memperkaya uranium melampaui batas yang diizinkan kalau kekuatan-kekuatan dunia tidak melindungi Iran dari sanksi-sanksi dalam kurun 60 hari. [jm]

Sumber : VOA Indonesia