peternakan ayam

Negara (Metrobali.com)-

Kandang ayam meresahkan warga Dusun Munduk Kendung, Desa Berangbang, Kabupaten Jembrana, Bali, karena memicu banyaknya lalat.

“Di wilayah ini ada sembilan peternakan ayam yang rata-rata pemiliknya kurang memperhatikan kebersihan kandang sehingga mengundang ribuan lalat,” kata Nengah Pariana, warga Dusun Munduk Kendung, Rabu (26/11).

Menurut dia, warga tidak melarang pengusaha untuk membuka peternakan di wilayah tersebut, namun harus memperhatikan kebersihan sehingga masyarakat sekitar tidak menjadi korban.

Ia menganggap serbuan ribuan lalat dari peternakan ayam tersebut sudah keterlaluan karena sampai mengganggu aktivitas warga saat istirahat serta makan.

“Siapa bisa tenang istirahat kalau dirubung ratusan lalat, demikian juga saat makan kami harus menghindar dari lalat-lalat itu,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, setahun sebelumnya ada enam warga terserang muntaber, yang diduga kuat akibat makanannya dikerumuni lalat dari peternakan tersebut.

Selain itu, pengusaha peternakan ayam sering membangun dulu kandangnya, sedangkan dokumen perizinan diurus belakangan, termasuk izin gangguan lingkungan atau HO.

Pantauan di rumah Pariana, ribuan lalat tampak memenuhi hampir seluruh areal rumahnya dan terasa sangat mengganggu.

Nengah Dorken, warga yang tinggal di sekitar peternakan ayam mengatakan, saat hujan limbah dari kandang ayam sering mengalir ke rumahnya.

Kepala Dusun Adat Munduk Kendung, Komang Dastra mengatakan, beberapa waktu lalu pernah ada pertemuan warga dengan pemilik kandang ayam, dan disepakati bersama-sama menanggulangi lalat tersebut.

“Katanya ada membentuk kelompok termasuk unsur dari masyarakat, tapi sampai sekarang tidak ada tindaklanjutnya. Pengusaha peternakan ayam terkesan menyepelekan masalah ini,” katanya.

Niat untuk mengundang dan menagih janji pemilik peternakan, disampaikan Kepala Dusun Munduk Kendung, Nengah Sukrawinaya, karena menganggap masalah ini cukup serius, khususnya dari sisi kesehatan warga.

Kepala Desa Berangbang, Gusti Putu Supradnya, saat dikonfirmasi mengaku, dirinya sudah mendapatkan laporan dari kepala dusun dan memerintahkan segera dilakukan pertemuan warga dengan investor. AN-MB