Karangasem (Metrobali.com)-
Seorang warga Lingkungan Taman I , Kelurahan Karangasem , I Made Keramas (73) tewas mendadak saat berkunjung ke salah seorang kerabatnya di Dusun Abiansoan, Desa Bungaya Kangin, Bebandem, Karangasem, Kamis (3/10/2013). Penyebab tewasnya sang kakek ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.

 Informasi yang diperoleh, kematian sang kakek ini terjadi saat sang kakek sedang duduk di teras rumah milik I Ketut Surtika, (72). Menurut salah seorang penghuni rumah yang mengaku bernama Titin, kakek naas tersebut datang ke rumah itu sekitar pukul 11.15 WITA dan langsung duduk di teras. Sedangkan saat kakek datang, Titin sendiri baru habis makan siang. Namun  sekitar pukul 11.30 WITA, kakek Keramas sempat mengaku kepalanya pusing dan langsung jatuh pingsan. Mengetahui sang kakek pingsan, Titin pun meminta tolong kepada penghuni rumah lainnya.

 ”Sempat ngobrol sebentar, dia mengeluh kepalanya pusing dan jatuh pingsan, saya langsung berteriak minta tolong kepada penghuni rumah lainnya,” ujar Titin.

 Pemilik rumah , I Ketut Surtika mengaku tidak tahu kapan datangnya korban. Dirinya baru terbangun ketika banyak warga yang berdatangan, karena saat itu dirinya lagi tertidur untuk memulihkan tenaga. Pihaknya juga tidak mengetahui secara pasti kronologis kematian korban.

 ”Saya lagi tiduran untuk memulihkan tenaga karena baru sembuh dari sakit, jadi saya tidak tahu kronologisnya secara pasti, saya baru bangun saat warga sudah ramai datang kerumah,” ujarnya.

 Terkait kematian Made Keramas yang secara mendadak tersebut, dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Bebandem, AKP I Nengah Berata mengatakan, dari pemeriksaan awal yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Bebandem ditempat kejadian, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihaknya juga belum dapat memastikan penyebab kematian korban.

 ”Dari pemeriksan awal di TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, untuk kepastian penyebab kematian korban pihaknya belum bisa memastikan secara pasti, apakah mungkin korban mempunyai penyakit dalam , kita masih belum tahu,” ujar Berata.

 Hingga sore hari, petugas kepolisian masih meminta keterangan saksi-saksi atas kematian korban ini. Sedangkan, salah seorang Kelian Banjar Abiansoan, I Made Suardana yang ditemui dilokasi meminta agar pihak keluarga korban agar melakukan pembersihan secara niskala di tempat tersebut. Namun , pihaknya selaku Kelian Banjar mengisyaratkan pembersihan dilakukan tidak mesti sekarang, pembersihan secara niskala tersebut bisa dilakukan setelah upacara di rumah korban selesai.

 ”Tidak mesti sekarang, pembersihan secara niskala bisa dilakukan setelah selesai upacara dirumahnya,”sambungnya.

 Dari informasi yang didapat Metrobali.com di TKP, rumah tersebut merupakan tempat prostitusi yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. BUD-MB